TEMPO.CO, Jakarta - Karangan bunga untuk Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Djarot Saiful Hidayat, berdatangan sejak Jumat pekan lalu. Berdasarkan pantauan Tempo selama seminggu, tercatat 3.200 karangan bunga diletakkan di Balai Kota, Jakarta Pusat.
Karangan bunga terus bermunculan setelah Ahok-Djarot kalah dalam hitung cepat pemilihan kepala daerah DKI Jakarta 2017 putaran kedua. Pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno unggul dalam penghitungan itu sehingga Ahok-Djarot gagal memimpin DKI untuk periode selanjutnya.
Baca: Sudah Ada 3.200 Karangan Bunga untuk Ahok-Djarot di Balai Kota
Dukungan berupa karangan bunga pun dikirimkan politikus Partai Golkar, Rizal Mallarangeng, yang juga adik kandung mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Andi Alifian Mallarangeng.
Karangan bunga bernada menghibur bertuliskan "Pak Ahok.. Biar Kalah Anda Tetap Di Hati Kami Semua. Terima Kasih Atas Kontribusi Anda Buat Jakarta. Sukses Selalu" berdiri di depan Balai Agung, Kompleks Balai Kota.
Pada sisi bawah karangan bunga, bertuliskan nama Rizal Mallarangeng dan Dewi, istri Rizal, yang bernama lengkap Dewi Tjakrawati. Tercantum pula nama anak Rizal, Surya dan Guntur Mallarangeng.
"Tadi malam juga masih datang. Jadi tidak tahu sampai pagi ini sudah berapa," ucap Kepala Biro Kepala Daerah dan Kerja Sama Luar Negeri Mawardi di Balai Kota, Jumat, 28 April 2017. Siang ini pun masih ada yang mengirim.
Luas halaman Balai Kota terbatas sehingga sebagian besar karangan bunga itu dijajarkan di sekeliling Monumen Nasional (Monas). Bunga-bunga yang telah lebih dulu datang akan dipindahkan sehingga bunga yang baru bisa kembali masuk ke halaman Balai Kota. "Sekarang sudah lebih lancar (kiriman bunga) karena sudah dialihkan ke area sisi Monas.
Baca juga: Nilai Karangan Bunga untuk Ahok Mencapai Rp 1,5 Miliar
Mawardi mengatakan Ahok ataupun Djarot mempersilakan siapa pun yang ingin mengirim karangan bunga. Sejauh ini, ujar Mawardi, belum ada protes atau keluhan dari pihak mana pun soal melubernya karangan bunga untuk Ahok-Djarot.
IRSYAN HASYIM | ALI ANWAR