TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perdagangan menetapkan harga referensi produk crude palm oil (CPO) untuk penetapan bea keluar periode Mei sebesar USD 732,01 per metrik ton. Angka tersebut turun sebesar 4,05 persen dibandingkan April 2017 atau
turun dari US$ 762,88 per metrik ton menjadi USD 732,01 per metrik ton.
"Saat ini harga referensi CPO kembali turun dan berada pada level di bawah USD 750," kata Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan dalam keterangan tertulis Jumat, 28 April 2017.
Baca: HARGA CPO Berhasil Rebound Pasca Terkoreksi Enam Hari
Menurut Oke Nurwan, kebijakan ini ditempuh setelah memperhatikan berbagai rekomendasi dan diputuskan berlaku sejak Kamis kemarin. "Untuk itu, pemerintah mengenakan bea keluar sebesar USD 0 per metrik ton untuk April 2017."
Penetapan ini tercantum dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 24/M-DAG/PER/4/2017 tentang Penetapan Harga Patokan Ekspor (HPE) atas Produk Pertanian dan Kehutanan yang Dikenakan Bea Keluar.
Bea keluar CPO Mei 2017 tercantum pada Kolom 1 Lampiran II Huruf C Peraturan Menteri Keuangan nomor 13/PMK.010/2017 sebesar USD 0 per metrik ton, turun dari bea keluar CPO pada periode April 2017 sebesar USD 3 per metrik ton.
Sementara itu harga referensi biji kakao di Mei 2017 mengalami penguatan sebesar USD 83,36 atau 4,23 persen atau dari USD 1.971,07 per metrik ton menjadi USD 2.054,43 per metrik ton.
Baca: Sri Mulyani Minta Industri Sawit Sumbang Pendapatan Negara
Hal ini berdampak pada penetapan HPE biji kakao yang juga mengalami penguatan sebesar USD 81 atau 4,77 persen dari USD 1.697 per metrik ton pada periode bulan sebelumnya menjadi USD 1.778 per metrik ton pada Mei 2017.
Penguatan harga referensi dan HPE biji kakao disebabkan meningkatnya harga internasional. Penguatan ini menyebabkan bea keluar biji kakao naik dari 0 persen menjadi 5 persen. Hal tersebut tercantum pada kolom 2 Lampiran II Huruf B
Peraturan Menteri Keuangan nomor 13/PMK.010/2017.
DIKO OKTARA