Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Batan Kembangkan Obat Pereda Nyeri Bagi Penderita Kanker

image-gnews
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan)  mengembangkan obat pereda nyeri bagi penderita kanker. Obat dalam bentuk cairan ini nantinya disuntikan ke dalam  tubuh.

"Batan tidak pernah berhenti meneriakkan dan mempromosikan bahwa Indonesia berpotensi mandiri dalam teknologi nuklir untuk kesehatan, khususnya produksi radioisotop dan radiofarmaka," kata Kepala Batan, Djarot Sulistio Wisnubroto, Jumat 28 April 2017.

Baca juga: Menristek: Pengembangan PLTN Hanya Terkendala Sisi Sosial

Menurut Djarot, Batan tidak menawarkan suatu teknologi baru dalam kesehatan, karena produksi radioisotop dan radiofarmaka sudah dimulai dari beberapa dekade lalu.

"Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka (PTRR) Batan  merupakan satu-satunya Iembaga pemerintah di Indonesia yang diberi kewenangan untuk mengembangkan dan menyediakan produk-produk radiofarmaka," ujarnya.

Untuk kebutuhan diagnosa dan pengobatan beberapa jenis penyakit, lanjut Djarot, saat ini masih belum memuaskan hasilnya dengan menggunakan pengobatan produk farmasi biasa (non radiofarmaka).

Oleh karena itu, menjadi sangat panting peran PTRR dalam berkontribusi untuk mengatasi permasalahan kesehatan di Indonesia.

Kepala Bidang Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka, Batan, Rohadi Awaludin mengatakan bahwa ada lima jenis obat yang bisa meredakan sakit pada penderita kanker. Obat ini bisa menggantikan peran dari morfin.
"Lima jenis obat tersebut adalah Kit MIBI yang berfungsi sebagai diagnosis fungsi jantung untuk mendeteksi penyakit arteri koroner dan mengevaluasi otot jantung," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara Kit MDP berfungsi sebagai diagnosis tulang untuk mengetahui persebaran tumor pada jantung. Untuk yang ke tiga yakni DTPA berguna sebagai diagnosis fungsi ginjal dengan melakukan pencitraan pada ginjal.
"Ketiga obat tadi disuntikan ke pasien, dokter bisa langsung menganalisa dari scan yang dilakukan pada tubuh penderita kanker," imbuhnya.

Lalu dua obat terakhir ini kata Rohadi bisa menjadi pereda nyeri dan bertahan selama kurang lebih satu bulan pada penderita kanker yakni Sm-EDTMP berfungsi untuk terapi paliatif pada penderita kanker yang sudah matastastis.

Simak juga: Tahun Depan Mulai Dibangun PLTN Mini di Puspitek Serpong 

Sementaa obat yang terakhir I-MIBG berfungsi untuk diagnosis dan terapi pada kanker Neuroblastoma.

"Kelima obat ini bisa didapat di 12 rumah sakit yang ada di Indonesia,  seperti RSCM, RS Darmais, RS Harapan Kita dan RS Hasan Sadikin Bandung,"tambahnya.

Rencananya Batan akan scale up atau menaikan skala dari obat tersebut agar bisa membunuh sel- sel kanker di dalam tubuh.

MUHAMMAD KURNIANTO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

3 hari lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.


Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

4 hari lalu

Mengunduh Manfaat Terapi Sel Punca
Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.


Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

4 hari lalu

Ilustrasi sel darah merah. Pixabay.com/Vector8DIY
Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?


Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

7 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.


Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

9 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.


Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

10 hari lalu

Sariawan di lidah bisa sembuh sendiri, tapi jika terlalu lama bisa jadi ada infeksi serius hingga sinyal kanker mulut. (Canva)
Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.


Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

12 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?


OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

12 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

OJ Simpson meninggal pada usia 76 tahun. Ia sempat menjadi sorotan publik dikaitkan dengan kematian mantan istrinya, Nicole Brown Simpson.


O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

15 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

Bintang NFL sekaligus aktor, O.J. Simpson meninggal setelah berjuang melawan kanker dalam usia 76 tahun.


Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

16 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

Bukan hanya perokok, mereka yang tak pernah merokok sepanjang hidupnya pun bisa terkena kanker paru. Berikut sederet penyebabnya.