TEMPO.CO, SOLO -Kongres perdana Persatuan Penulis Indonesia di Solo diikuti oleh 120 penulis dari berbagai genre. Penulis senior hingga penulis yang masih belia berkumpul dalam acara yang digelar di Hotel Aston Solo, 26-29 April 2017.
Salah satunya adalah Muthia Fadhila Khairunnisa yang masih berstatus sebagai pelajar Sekolah Menengah Atas di Jakarta. Meski usianya masih 16 tahun, dia telah menulis karya 37 buku cerita.
"Saya menulis dari kelas IV Sekolah Dasar," kata Muthia yang juga siswi SMA Labschool Jakarta itu saat ditemui, Kamis 27 April 2017. Dia mengikuti jejak ibunya, Shinta Handini yang merupakan penulis buku sekaligus blogger.
Pada awalnya, Thia, demikian sapaan akrabnya, terbiasa bermain serta merangkum buku cerita yang dibacanya. Pengalaman-pengalaman itu ditulisnya dalam sebuah blog.
Selanjutnya, dia mulai berlatih untuk membuat cerita pendek untuk anak-anak. Pada 2010, karyanya mulai diterbitkan oleh Penerbit Mizan berupa buku berjudul Manusia Bunglon.
Produktivitas Thia dalam menulis semakin besar. Hingga saat ini, dia telah menulis 37 buku, berupa sebelas novel, dua komik dan satu kumpulan cerpen. "Sisanya adalah karya kompilasi dengan penulis lain," katanya.
Salah satu karya yang menggaet banyak pembaca adalah buku serial cerita anak berjudul Little Ballerina. Buku yang terdiri dari tiga seri itu sudah dicetak sebanyak 14 kali.
Selain cerita anak, saat ini Thia juga telah mulai merambah cerita remaja. Dia telah menerbitkan sebuah buku cerita remaja berjudul Ghost Dormitory in Seoul. "Cerita horor dengan setting Korea," katanya.
AHMAD RAFIQ (Solo)