TEMPO.CO, Jakarta - Rata-rata wanita memasuki tahap menopause di usia 50-52 tahun. Transisi dari tahap pramenopause ke menopause biasanya berlangsung 1-3 tahun. Setelah itu barulah perempuan memasuki tahap pascamenopause, yang dimulai setelah satu tahun penuh sejak haid terakhir.
Meski demikian, tak sedikit perempuan yang sudah mengalami menopause sebelum berusia 40 tahun. Penyebabnya bisa berbagai hal. “Jika seorang wanita mengalami masa berhentinya haid sebelum memasuki usia menopause yang sesungguhnya, maka keadaan itu bisa disebut menopause dini,” kara Dr. Ni Komang Yeni SpOG dari Klinik Bamed di Jakarta. Baca: Risiko Menopause Dini pada Wanita yang Tak Pernah Hamil
Selain disebabkan oleh penuaan dini secara alami, menopause dini sering kali disebabkan oleh suatu keadaan yang disebut Premature Ovarian Failure atau POF, yaitu keadaan di mana ovarium atau indung telur dalam keadaan tidak aktif lagi karena alasan tertentu, seperti operasi, terapi kanker, radiasi, kemoterapi, atau faktor genetik. Baca juga: Olahraga Angkat Beban Baik untuk Wanita Menopause
POF juga bisa terjadi akibat disfungsi ovarium atau kurangnya jumlah folikel yang matang dari indung telur. Operasi histerektomi atau pengangkatan rahim akibat tumor juga dapat menyebabkan terjadinya menopause dini. Begitu pula overektomi atau pengangkatan indung telur.
“Terapi utama untuk menopause adalah dengan menggunakan hormon pengganti. Tetapi banyak persyaratan yang harus ditaati oleh pasien untuk penggunaan hormon pengganti ini,” ujar Yeni.
Syarat-syarat tersebut diantaranya pemeriksaan riwayat adanya tumor atau kanker, pemeriksaan laboratorium untuk penanda tumor, dan sebelumnya harus dilakukan papsmear dan mamografi terlebih dulu. Selain terapi utama ada pula terapi penunjang berupa obat-obatan pemelihara kesehatan.
“Gaya hidup sehat, termasuk olahraga dan nutrisi yang baik, yang dikonsumsi sejak awal, juga sangat membantu meringankan keluhan yang terjadi saat memasuki masa menopause,” kata Yeni.
PIPIT
Berita lainnya:
Kenapa Anak Perempuan Mesti Disuntik Vaksin HPV