TEMPO.CO, Paris - Mantan pemain tim nasional sepak bola Prancis, Zinedine Zidane, meminta masyarakat melakukan apa pun untuk mencegah Marine Le Pen memenangi pemilu presiden 2017.
Mengacu pada kebijakan partai Front Nasional Le Pen yang rasis, manajer Real Madrid ini mengatakan bahwa Le Pen "jauh dari semua gagasan untuk memajukan Prancis".
Baca: Presiden Hollande Minta Masyarakat Memilih Macron
"Kita perlu melakukan segalanya untuk menghindari hal ini," kata Zidane, seperti dilansir Sky News, Sabtu, 29 April 2017.
Mantan pemain yang ikut membantu Prancis menjuarai Piala Dunia dan Piala Eropa itu, dikenal karena kritikannya pada Front Nasional.
Zidane, yang lahir di Marseille dan berasal dari keluarga muslim keturunan Aljazair, mengambil sikap yang sama saat Jean-Marie Le Pen, ayah Marine Le Pen, berhasil mencapai putaran kedua pemilihan presiden 2002.
Komentarnya muncul saat Ketua Front Nasional Jean-Francois Jalkh mengundurkan diri sebagai pemimpin partai setelah hanya tiga hari dalam peran tersebut.
Baca: Jika Terpilih, Le Pen Menunjuk Dupont-Aignan Jadi Perdana Menteri
Jalkh dinobatkan sebagai pemimpin sementara partai sayap kanan setelah Marine Le Pen melepaskan jabatan tersebut untuk sementara agar berfokus pada kampanye presidennya.
Kontroversi ini terjadi pada saat yang buruk bagi Le Pen, yang telah berusaha untuk menjaga jarak dari tuduhan xenofobia dan anti-Semitisme.
Marine Le Pen akan bertarung dengan Emmanuel Macron pada pemilu putaran kedua yang akan dilangsungkan pada 7 Mei.
SKY NEWS | TELEGRAPH | YON DEMA