TEMPO.CO, Jakarta - Bank Mandiri menyampaikan komitmennya untuk terus mendukung implementasi program kerakyatan pemerintah, di antaranya mencairkan bantuan sosial kepada lebih dari 40 ribu Keluarga Penerima Manfaat (KPM), baik dalam skema Program Keluarga Harapan (PKH) maupun program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), hingga April 2017.
Untuk penyaluran bansos tersebut, Bank Mandiri melibatkan e-warung dan agen Rumah Pangan Kita (RPK) serta sekitar 10 ribu agen bank di wilayah-wilayah yang menjadi target penyaluran. “Para agen akan mendapatkan pelatihan serta
pemantauan terkait dengan mekanisme pencairan bantuan dengan memanfaatkan Kartu Keluarga Sejahtera dan mesin electronic data capture (EDC),” kata Direktur Government and Institutional Bank Mandiri Kartini Sally dalam keterangan
tertulis, Senin 1 Mei 2017. Setiap agen nantinya akan melayani sekitar 250 KPM.
Baca: Bank Mandiri Dukung Kemandirian Buruh Migran
Kartini menyebutkan, 34 ribu KPM telah menerima bantuan sosial berskema PKH yaitu uang tunai senilai Rp 1.890.000 per KPM setiap tahun yang pembayarannya dibagi setiap triwulan. Sedangkan, 22 ribu KPM menerima bantuan sosial BNPT
berupa beras dan gula senilai setara dengan Rp 110 ribu per KPM per bulan. Dari jumlah itu, terdapat sekitar 16 ribu KPM yang merupakan penerima bansos PKH dan BPNT.
Menurut Kartini, keterlibatan perseroan dalam penyaluran program bansos sebagai wujud dukungan perbaikan kualitas hidup masyarakat melalui peningkatan kesejahteraan. “Selain mempermudah masyarakat dalam mengakses program ini, kami juga ingin membantu pemerintah mendapatkan data yang akurat terkait masyarakat kurang mampu,” katanya.
Kartini berujar Bank Mandiri hingga akhir tahun ini berencana untuk menambah penyaluran bantuan sosial dengan skema PKH kepada sekitar 1 juta KPM. Adapun untuk bantuan sosial BPNT akan disalurkan perseroan kepada 3 juta KPM
di 23 wilayah provinsi Indonesia, di mana penerima bansos PKH juga merupakan penerima BPNT.
Baca: Kuartal I 2017, Bank Mandiri Raih Laba Bersih Rp 4,1 ...
Kartini menambahkan, khusus untuk program BPNT, Bank Mandiri juga bekerja sama dengan pihak kelurahan setempat dan Bulog, untuk pendampingan KPM dan pengadaan bahan pangan bersubsidi seperti beras dan gula. Agen-agen bank itu
juga memberikan layanan keuangan tanpa kantor cabang bank kepada masyarakat yang belum memiliki akses kepada layanan keuangan untuk transaksi perbankan terbatas. “Harapannya para agen ini juga dapat meningkatkan literasi keuangan KPM sehingga dapat mendukung program inklusi finansial.” Saat ini Bank Mandiri telah memiliki jumlah loket agen sebanyak 42 ribu loket, yang terdiri dari 22 ribu loket agen individu dan 20 ribu loket badan hukum yang
tersebar di seluruh Indonesia.
GHOIDA RAHMAH