TEMPO.CO, Jakarta - Jika anda membuka lawan Google hari ini terpampanglah google doodle berupa lukisan diri maestro lukis Affandi. Ya, ini bentuk penghormatan terhadap Affandi yang hari ini, 1 Mei, merupakan hari kelahirannya yang ke-110.
Baca: Keistimewaan Pelukis Affandi Diabadikan Google Doodle ...
Lahir di Cirebon dengan nama lengkap Affandi Koesuma pada 1907, ia akan selalu dikenang sebagai salah satu seniman terbesar negeri ini. Affandi yang wafat pada 23 Mei 1990 selama hidupnya telah menghasilkan sekitar 2000 karya.
Hingga kini para kolektor masih terus memburu karya-karya Affandi. Diantara beragam tema lukisannya itu, setidaknya ada tiga jenis tema yang paling digandurngi penggemarnya, Salah satunya yang bertema sabung ayam.
Affandi memang cukup banyak melukis dengan tema ini. Salah satunya adalah yang berjudul Petarung Sejati itu. Dalam kartya ini tergambar citraan bulu ayam berserakan memenuhi kanvas, mengepung tubuh seekor ayam jantan. Ada warna hitam, cokelat, hijau, dan putih. Sekujur kulit tubuh ayam berlumuran darah.
Baca Juga:
Kepalanya menjulur ke bawah. Kaki-kakinya meninggalkannya, terpisah dari tubuh. Citraan wajah manusia berukuran mini muncul pada ujung kanan kanvas, sedang menatap ayam mati itu. Adegan pertarungan hidup dan mati inilah yang disukai kolektor. "Mereka menyukai lukisan bertema adu ayam. Semakin lama tahun lukisan dibuat, harganya semakin mahal," demikian, M. Helfi Dirix, cucu pertama Affandi, pernah mengatakan kepada Tempo.
Karya berukuran 125,5 x 100 sentimeter ini dibuat Affandi pada 1976. Lukisan yang menggunakan bahan cat minyak di atas kanvas ini dibanderol Rp 3 miliar (2014). Menurut Helfi, lukisan itu milik kolektor yang menitipkannya di Museum Affandi dengan sistem konsinyasi.
Menurut Helfi, selain lukisan bertema sabung ayam, karya Affandi yang memikat dan banyak diburu adalah potret diri dan barong. Tak mengherankan, karyanya banyak dipalsukan.
SHINTA MAHARANI