TEMPO.CO, Jakarta - Rasanya hampir semua orang pernah mengalami sembelit atau susah buang air besar. Pola makan yang kurang serat diduga menjadi salah satu pemicu terjadinya sembelit.
“Selain membuat seseorang menjadi gelisah dan tidak nyaman, sembelit yang sangat parah dapat mengganggu kerja usus besar.” ujar Lee Ann Chen, seorang gastroenterologist – dokter ahli fisiologi dari NYU Langone Medical Center, Amerika Serikat.
Karena rasa tak nyaman itu, tak sedikit orang yang memutuskan mengatasinya dengan meminum obat pencahar. Padahal, ada beberapa cara alami yang bisa dilakukan untuk mencegah dan mengatasi sembelit, di antaranya:
Hindari makanan dalam kemasan
Ingin sistem pencernaan berjalan dengan lancar, makan makanan bergizi. Hindari makanan dalam kemasan. Sudah menjadi rahasia umum jika makanan dalam kemasan tinggi akan kandungan lemak jahat. Saat sistem pencernaan dipenuhi lemak jahat, sembelit siap menghantui Anda.
Toyia James-Stevenson, gastroenterologist dari Indiana University Health mejelaskan bahwa makanan dalam kemasan juga mengandung fructans yang cukup tinggi, sementara usus tidak memiliki enzim yang dapat menguraikan fructans tersebut. “Fructans banyak ditemukan dalam beberapa jenis makanan seperti roti, pasta dan biskuit. Makanan mengandung pati tersebut ternyata dapat menyebabkan sembelit, diare dan kembung.” jelas James-Stevenson.
James-Stevenson juga menganjurkan untuk mengganti satu kantung keripik yang kaya akan zat pewarna dan pengawet dengan sayur atau buah segar, kacang-kacangan, nasi merah, dan gandum. “Bagi penderita sembelit, saya sangat menganjurkan untuk mengonsumsi serat sebanyak 25 hingga 30 gram sehari.
Serat yang banyak terdapat dalam buah dan sayur juga dapat membantu orang yang sedang diet agar lebih cepat kenyang,” jelas seorang gastroenterologist dari Saddleback Memorial Medical Center di Laguna Hills, California, Amerika Serikat,
Theodore Sy, M. D.
Kurangi kafein
Alkohol dapat menghambat perkembangan anti-diuretic hormone (ADH) sehingga menyebabkan diuresis – kelainan pada sistem urinase dalam memproduksi urin. Diuresis juga mengakibatkan tubuh kekurangan cairan atau dehidrasi. Saat seseorang menderita dehidrasi biasanya akan cepat terserang sembelit. Serupa dengan kafein, pada sebagian orang kafein dapat menstimulasi timbulnya diare. "Jika sudah diare tentu akan mengalami dehidrasi.” jelas Bhavesh Shah, gastroenterology di Memorial Medical Center, Long Beach, Amerika Serikat.
Penderita sembelit wajib mengonsumsi sedikitnya delapan gelas air putih sehari. Selain air putih, jus kismis juga juga dapat digunakan untuk mengobati sembelit. Sama halnya dengan jus kismis, susu atau yogurt dipercaya mampu mengatasi sembelit dengan cepat. “Susu, yogurt, es krim, keju olahan serta krim yang sama-sama terbuat dari susu sapi mengandung laktosa cukup tinggi yang dapat mengobati sembelit. Laktosa yang masuk ke dalam usus besar akan dipecah menjadi
kandungan gula sehingga usus kecil dapat menyerapnya secara maksimal.” jelas Dr. James-Stevenson.
Batasi olah raga
Jika jadwal buang air besar Anda tidak teratur, saat mengalami sembelit pastikan untuk menahan diri dan tidak melakukan olahraga di luar rumah. Lakukan saja Yoga di dalam rumah, di ruang keluarga sambil menonton TV. Saat tubuh dalam keadaan fit, tidak terserang penyakit, beberapa jenis olahraga yang dapat Anda lakukan untuk menghindari risiko terserang sembelit antara lain berenang, berlari, bersepeda atau berjalan kaki.
Hindari vitamin mengandung zat besi dan kalsium
Jangan minum vitamin yang mengandung zat besi maupun kalsium saat mengalami sembelit.
Hindari obat penawar rasa sakit
Jangan minum obat penawar rasa sakit saat mengalami sembelit. Kandungan ibuprofen dan naproxen dalam sebutir obat penawar rasa sakit justru menimbulkan risiko sembelit.
Katakan tidak pada obat pencahar
Obat pencahar terlihat seperti keajaiban saat Anda mengalami sembelit. Namun, hampir semua obat sembelit dibuat dengan kandungan yang sama. Jika tidak mencobanya satu per satu, kita tidak tahu obat mana yang dapat benar-benar menyembuhkan atau justru membuat sembelitnya semakin parah.
Di sisi lain, obat pencahar yang sangat populer seperti Dulcolax dapat mengakibatkan usus kehilangan kemampuannya untuk berkontraksi. Di samping itu, penggunaan obat pencahar tanpa resep dokter dapat mengakibatkan menurunnya kandungan elektrolit dalam tubuh sehingga tubuh mengalami dehidrasi.
Jika memang terpaksa menggunakan obat pencahar, jangan gunakan lebih dari satu minnggu. Dan akan lebih aman jika konsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
MEN’S HEALTH | ESKANISA RAMADIANI