TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone, optimistis timnya bisa mencetak hasil bagus dalam laga pertama semifinal Liga Champions melawan Real Madrid di Stadion Santiago Bernabeu, Rabu dinihari, 3 Mei 2017. Atletico punya rekor bagus musim ini ketika bermain di stadion yang dikenal dengan keangkerannya bagi kubu tamu itu.
Simeone mengatakan Atletico siap menurunkan skuad terbaiknya menghadapi laga semifinal pertama itu. Menurut dia, laga pertama ini sangat menentukan laga kedua pekan depan.
”Besok saya akan menurunkan tim yang bisa membuat suporter kami bangga. Saya memikirkan solusi untuk menghindari masalah dalam laga kedua,” ujarnya.
Baca: Liga Champion, Zidane: Real Madrid Siapkan Kejutan untuk Atletico
Rasa optimisme Simeone itu cukup beralasan. Musim ini, dalam dua pertemuan, Atletico tak pernah kalah di Santiago Bernabeu. Dalam laga pertama pada Januari lalu, Atletico sukses menahan imbang Real Madrid dengan skor 2-2 di ajang Piala Raja. Pada pertemuan di Liga Spanyol awal April, mereka juga berhasil menahan imbang Madrid dengan skor 1-1.
Memudarnya keangkeran Stadion Santiago Bernabeu bahkan telah terjadi pada 2014-2015. Dalam 6 laga sejak musim itu, Atletico hanya kalah satu kali dan mampu mempecundangi Real Madrid dua kali, sedangkan tiga laga lainnya berakhir imbang.
Meski demikian, Simeone menilai Madrid akan merepotkan anak asuhnya dalam laga Rabu dinihari. Karena itu, dia mengatakan, timnya harus kuat dan menemukan ritme permainan sejak awal laga.
Baca juga: Liga Champions: Real Madrid Vs Atletico, Gawang Navas Rawan Bobol
”Mereka akan menyerang dengan kuat seperti yang biasa mereka lakukan di kandang. Mereka bisa bermain dengan berbagai sistem dengan adanya Isco, James, dan Asensio. Mereka akan mencoba melukai kami, terutama dengan atmosfer dan tekanan yang akan kami dapatkan. Kami harus kuat dan menemukan kenyamanan secepatnya. Ini akan menjadi laga yang sulit sejak awal,” katanya.
Atletico pun memiliki catatan buruk kala bertemu dengan Real Madrid di Liga Champions. Dua kali mereka tumbang di tangan rival sekotanya itu. Kekalahan paling menyakitkan adalah pada babak final musim lalu, ketika Madrid mengalahkan mereka dalam drama adu penalti.
UEFA | FEBRIYAN