TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Daerah Metro Jaya mengerahkan 620 personel petugas lalu lintas untuk pengamanan pengalihan arus saat aksi 505, Jumat, 5 Mei 2017. Selain itu, Polda Metro Jaya menyiapkan 220 personel cadangan.
Dilansir dari rilis Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, 4 Mei 2017, para personel petugas lalu lintas itu disebar di sepanjang rute yang kemungkinan dilewati peserta aksi menuju titik kumpul di Masjid Istiqlal.
Baca: Kasus Ahok, Menteri Agama Tak Setuju GNPF-MUI Gelar Aksi 505
Dari rilis slide yang berjumlah 17 halaman itu, penempatan petugas terbanyak ada di sekitar Istana Negara hingga Dukuh Atas. "Ada sebanyak 128 ploting anggota," seperti dikutip dari rilis Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya.
Sebanyak 54 personel menjaga rute kendaraan dari arah barat, Tangerang dan Banten. Dari arah selatan, Depok dan Bogor, Polda Metro Jaya memasang dua rute alternatif dengan total 102 personel pengamanan. Sedangkan dari arah timur, Bekasi, ada 44 personel yang menjaga.
Untuk mengantisipasi massa menuju gedung DPR, Polda Metro juga mengerahkan 60 personel pengamanan di gedung DPR dan 42 personel di sekitar Senayan.
Baca: Antisipasi Aksi Damai 505, KAI Rekayasa Keberangkatan 16 Kereta
Untuk parkir, peserta aksi bisa meletakkan kendaraan di Masjid Istiqlal. Namun kapasitasnya hanya 30 bus, 100 minibus, dan 1.000 sepeda motor. Apabila penuh, diarahkan ke parkir lapangan Banteng.
Aksi 505 yang digelar Gerakan Nasional Pembela Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) ini rencananya akan berlangsung setelah selesai salat Jumat di Istiqlal. Dalam aksi kali ini, GNPF berencana mendatangi gedung Mahkamah Agung untuk meminta independensi hakim menjelang vonis perkara penistaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
MAYA AYU
Video Terkait: