TEMPO.CO, Tangerang - Wali Kota Tangerang Arief Rachadiono Wismansyah meminta Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama segera merealisasi beberapa program yang sudah dijanjikan sebelumnya. Sebab, Ahok sebentar lagi digantikan Anies Baswedan. Maka gubernur yang baru itu harus memenuhi janji tersebut. "Dari sejumlah program yang dijanjikan, baru sedikit yang terealisasi," ujar Arief, Senin, 8 Mei 2017.
Baca: Tangerang Larang Bus Transjakarta, Uji Coba Koridor 13 Dihentikan
Arief mencontohkan proyek Transjakarta rute Blok M-Ciledug yang telah memasuki masa uji coba. Menurut dia, Pemerintah Provinsi DKI dulu berjanji akan membangun jalur busway sampai Ciledug dengan biaya Rp 5 triliun. Tapi, saat ini, proyek itu hanya sampai titik perbatasan Jakarta-Tangerang. "Hasil uji coba kemarin justru warga mengeluhkan proyek itu menambah kemacetan di wilayah Kota Tangerang," tutur Arief.
Begitu juga masalah banjir yang sampai saat ini tidak selesai. Hal ini, ucap Arief, karena program penanganan banjir di Jakarta dan Tangerang tidak bersinergi. "Tangerang sudah dinormalisasi, Jakarta belum. Semestinya pembangunan harus terus sinkron, sehingga masyarakat terlayani dengan baik."
Menurut Arief, kerja sama DKI dan Kota Tangerang selama ini baru terealisasi dalam skala kecil. Arief berharap, ke depan, ada pemikiran yang sama tentang cara menangani permasalahan DKI yang bersumber dari Tangerang dan sebaliknya. "Bentuk kebijakan transportasi dilakukan bersama-sama. Selain itu, penanganan banjir. Tidak hanya diskusi, konkret kan pembicaraan yang lama, sekarang tinggal implementasi," kata Arief.
Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar sependapat dengan Arief. "Komunikasi ditingkatkan kembali," ucap Zaki. Menurut dia, kerja sama DKI dan Kabupaten Tangerang selama ini sudah baik dan semua program sudah terealisasi. "Ke depan, kami berharap permasalahan aksesibilitas, banjir, dan sampah lebih ditingkatkan," ujar Zaki.
Ia mencontohkan wilayah Dadap dan Kamal Muara yang saat ini masih bermasalah dengan aksesibilitas yang terbatas, sampah, dan banjir.
JONIANSYAH HARDJONO