Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sanksi Diperketat, Korea Utara Genjot Produk Lokal  

image-gnews
Seorang pegawai berpose saat dibukanya toko di komplek perumahan baru di Ryomyong, Pyongyang, Korea Utara, 13 April 2017. REUTERS/Damir Sagolj
Seorang pegawai berpose saat dibukanya toko di komplek perumahan baru di Ryomyong, Pyongyang, Korea Utara, 13 April 2017. REUTERS/Damir Sagolj
Iklan

TEMPO.CO, Pyongyang - Produk lokal Korea Utara kini mulai membanjiri gerai retail dan toko swalayan di negara itu, menyusul sanksi ekonomi yang terus dijatuhkan ke negara itu oleh beberapa negara.

Dari pasta gigi rasa wortel dan masker arang sampai sepeda motor dan panel surya, kini terpajang di rak-rak supermarket. Para pembeli mengatakan kini mereka melihat lebih banyak produk buatan lokal di toko dan supermarket negara itu, menggantikan barang yang sebagian besar impor dari Cina.

Seperti dilansir Reuters, Senin, 8 Mei 2017, berdasarkan investigasi di Ibu Kota Pyongyang bulan lalu, terlihat rak-rak dipenuhi minuman buatan lokal, biskuit, dan makanan pokok lain. Juga kopi, minuman keras, pasta gigi, kosmetik, sabun, sepeda, dan barang lainnya yang dijual di kota.

Baca: Korea Utara Bandel, Kongres Amerika Serikat Loloskan Sanksi Baru

"Menyusul pembukaan pabrik baru, kemasan dan bahan dari produk makanan kami telah meningkat," kata asisten toko, Rhee Kyong-sook, 33 tahun.

Kim Chul-ung, seorang guru pendidikan jasmani berusia 39 tahun, mengunjungi toko tersebut. "Saya dapat mencicipi buah asli dari minuman yang dibuat di Korea Utara, lebih segar dibandingkan dengan minuman dari negara lain," katanya.

Pengunjung mengatakan barang-barang konsumsi buatan lokal menjadi semakin canggih dan QR atau kode batang matriks dapat ditemukan pada berbagai macam produk, mulai minuman ringan hingga makanan ringan.

Vendor pasar juga menjadi lebih kompetitif, menawarkan sampel makanan mereka kepada pembeli, sesuatu yang tidak mereka lakukan lima tahun yang lalu.

Kondisi ini menyusul kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menjatuhkan sanksi ekonomi lebih ketat untuk mendorong Pyonyang menghentikan program senjata nuklirnya.

Berbagai embargo dilakukan, termasuk melarang kapal dagang asal negara itu bersandar di Amerika Serikat, juga tidak membeli produk dari perusahaan yang di dalamnya mempekerjakan warga Korea Utara.

Baca: Presiden Trump Setujui Sanksi Baru ke Korea Utara

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dengan kondisi seperti itu, pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong-un, mengampanyekan untuk menjual lebih banyak barang buatan dalam negeri guna menghindari arus keluar mata uang serta memperkuat nasionalisme dan kemandirian.

Beberapa pengunjung asing yang bepergian ke negara itu juga membenarkan kondisi tersebut.

Bahkan perusahaan penerbangan negara, Air Koryo, yang dikuasai militer serta perusahaan Naegohyang, telah melakukan diversifikasi ke barang-barang konsumsi manufaktur lain.

Air Koryo telah mengembangkan bisnis ke produksi rokok, minuman bersoda, taksi, dan pompa bensin.

Baca: Cara Korea Utara Kumpul Uang- Raup Miliaran dari Polandia, Malta

Naegohyang, atau My Homeland, yang dikenal memproduksi rokok, telah berkembang dalam beberapa tahun terakhir dengan menghasilkan kartu remi, barang elektronik, dan pakaian olahraga. Perusahaan itu juga mensponsori tim sepak bola wanita dengan nama yang sama.

Namun Korea Utara masih sangat bergantung pada perdagangan dengan Cina. Sebagian besar bahan baku untuk membuat produk konsumen juga masih berasal atau melalui Cina.

Misalnya, kopi instan buatan dalam negeri menjadi semakin umum, tapi gula yang digunakan di dalamnya kemungkinan berasal dari Cina, atau negara lain yang menghasilkan gula dan masuk ke Korea Utara melalui Cina.

THS STARS | REUTERS | YON DEMA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

6 Februari 2021

Google Chrome. (google.com)
Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

Google mengeluarkan pembaruan keamanan untuk Chrome berupa patch untuk mengatasi kerentanan di peramban tersebut.


Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

3 Februari 2021

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un melambai saat upacara Kongres Partai Buruh ke-8 di Pyongyang, Korea Utara 14 Januari 2021.[KCNA melalui REUTERS]
Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

Ia yakin Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tidak akan menyerahkan persenjataan nuklirnya.


Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

25 Januari 2021

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un menghadiri pertemuan majelis politik Komite Sentral Partai Buruh Korea, di Korea Utara, dalam foto yang dirilis pada 14 Agustus 2020. Dalam pertemuan tersebut, Kim mengatakan bahwa akan menutup perbatasannya dan menolak bantuan dari luar negeri karena telah melakukan kampanye anti virus yang agresif. KCNA via REUTERS
Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

Mantan duta besar Korea Utara untuk Kuwait Ryu Hyun Woo memutuskan kabur ke Korea Selatan bersama keluarganya.


Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

20 Januari 2021

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un melambai saat upacara Kongres Partai Buruh ke-8 di Pyongyang, Korea Utara 14 Januari 2021.[KCNA melalui REUTERS]
Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberlakukan denda atau penjara bagi siapa pun yang ketahuan menikmati hiburan Korea Selatan atau meniru aksennya.


Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

2 Januari 2021

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri pertemuan Biro Politik Komite Sentral ke-7 Partai Pekerja di Pyongyang, Korea Utara, 30 Desember 2020. Langkah pertama Kim di awal 2021 akan menjadi sinyal pendekatan pertamanya terhadap presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Joe Biden. KCNA/via REUTERS
Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

Dalam surat itu, Kim Jong Un mengucapkan terima kasih kepada rakyatnya karena telah mempercayai dan mendukungnya di masa-masa sulit.


Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

12 Desember 2020

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, tersenyum saat melihat salah satu rumah saat memeriksa lokasi rekonstruksi di daerah yang dilanda topan di Provinsi Hamgyong Selatan, Korea Utara, 14 Oktober 2020. Kim Jong Un menjadi sorotan dunia saat  dirinya menangis di tayangan televisi pada akhir pekan lalu. KCNA via REUTERS
Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun menggelar rapat membahas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Korea Utara ini


Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

2 Desember 2020

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

Korea Utara dikabarkan telah menerima vaksin COVID-19 eksperimental dari Cina. Bahkan, Kim Jong Un dikabarkan sudah memakainya.


Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

30 November 2020

Vaksin Covid-19 AstraZeneca. REUTERS/Dado Ruvic
Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

Para peretas menyamar sebagai perekrut di situs jejaring LinkedIn dan WhatsApp untuk mendekati staf AstraZeneca.


Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

29 November 2020

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

Pemerintah Korea Utara menambah jumlah pos penjagaannya dan membangun tembok pertahanan di perbatasannya guna mencegah masuknya virus corona.


Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

23 November 2020

Foto dokumentasi militer Rusia. Tahun lalu, tiga lumba-lumba ini menghilang di musim kawin untuk mencari pasangan, tetapi kembali ke pangkalan sesudahnya. Dailymail.co.uk
Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

'Karamba' khusus untuk program pelatihan militer mamalia laut seperti lumba-lumba terekam dalam citra satelit Sungai Taedong.