TEMPO.CO, Depok - Massa pendukung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok masih bertahan di Markas Komando Brigade Mobil pada Kamis, 11 Mei 2017. Mereka bertahan menunggu Ahok dibebaskan sebagai terpidana penista agama.
Salah seorang relawan Ahok, Arman Mere, 35 tahun, mengatakan ada 25 orang yang menginap di depan Mako Brimob. "Kami menunggu Ahok dibebaskan. Hukum jangan dipermainkan dengan keputusan hakim yang tidak adil," kata Arman.
Baca:
Ingin Ahok Dibantar, Pendukung Kumpulan KTP untuk Jaminan
Ahok Ditahan, Pendukung Gelar Aksi Solidaritas di Tugu Proklamasi
Ia menuturkan vonis Ahok selama 2 tahun tidak adil. Soalnya, vonis itu lebih berat dari tuntutan yang hanya 1 tahun penjara dengan masa percobaan 2 tahun. "Kami akan menginap di Brimob sampai Ahok dibebaskan," ujar Arman.
Relawan lainnya, Yudi Sudarto, 68 tahun, datang dari Pasar Minggu, Jakarta Selatan, sejak pukul 07.00. Ia datang untuk mendukung Ahok secara moral karena diperlakukan tidak adil. "Tidak bersalah, tapi dipersalahkan oleh hukum," ujarnya.
Baca juga:
22 Dubes Uni Eropa Temui Prabowo Bahas Korupsi dan Kemiskinan
Rapat dengan SKPD, Djarot Beri Arahan yang Diminta Ahok
Yudi bersama relawan lainnya mendesak agar lembaga penegak hukum, dari kepolisian sampai kejaksaan, mempercepat proses hukum Rizieq Shihab, Al Khaththath, dan Buni Yani. "Terutama Buni Yani yang menjadi sumber kegaduhan ini."
Ia berharap Ahok menjadi tahanan kota. Menurut dia, Ahok sudah banyak memberikan kontribusi untuk warga. Jadi tidak sepantasnya Ahok diperlakukan seperti itu. "Keputusan hakim mengabaikan saksi dari Ahok dan mengabaikan apa yang sudah dikerjakan beliau."
Simak:
Inginkan Rekonsiliasi Pasca Ahok Ditahan, Ini Langkah GNPF-MUI
Mengaku Tentara AS, Warga Nigeria Tipu WNI Rp 186 Juta
Ahok, kata dia, telah menyelamatkan uang anggaran pendapatan dan belanja daerah dari para koruptor. Ahok, kata dia lagi, dengan prinsip kerja transparan, bersih, dan profesional, membangun DKI Jakarta lebih baik lagi.
Selain itu, sikap Ahok yang keras sangat wajar dalam menindak tegas pelanggaran yang tidak sesuai dengan aturan. "Parkir ditertibkan dan bangunan yang melanggar ditertibkan memang wajar. Tapi kan diberikan solusi sama Ahok. Tukang parkir ada yang dipekerjakan," ucapnya.
IMAM HAMDI