INFO PURWAKARTA - Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, memberikan perhatian khusus kepada penduduk berstatus lanjut usia atawa Lansia. Agar tidak sengsara di ujung usianya, para lansia tersebut diurus melalui program "Ibu Asuh Lansia."
"Setiap bulan, mereka mendapatkan bantuan minimal Rp 300 ribu buat menambal biaya hidupnya," kata Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, Senin, 15 Mei 2017. Program tersebut, konon, sudah berlangsung selama 3 tahun.
Para pemberi santunan lansia tersebut, ujar Kang Dedi, sapaan akrab Dedi Mulyadi, mayoritas para Aparat Sipil Negara yang dianggap mampu. Tapi, tak sedikit warga yang berkecukupan juga ikut dalam program tersebut.
"Kami ingin, para lansia ini sejahtera di usia tuanya," tutur Kang Dedi. Ia mengungkapkan, kecuali mendapatkan santunan dalam bentuk uang tunai, mulai sekarang, para lansia tersebut juga akan mendapatkan jatah dari program Beas Perelek ----beras hasil subsidi silang dari keluarga mampu----dengan kualitas beras premium.
Beas perelek kualitas premium yang disumbangkan ke para lansia tersebut, akan menggantikan jatah beras sejahtera (rastera) atau raskin yang selama ini mereka terima. "Mulai medio Mei hingga akhir Desember 2017, saya ingin, semua lansia sudah mengkonsumsi beras premium," tutur Kang Dedi.
Baca Juga:
Ia menegaskan bahwa program Beas Perelek akan mengakhiri jatah rastra di daerahnya paling lambat medio Desember. Persis di awal tahun 2018, peredaran rastra di Purwakarta sudah berakhir. "Kami manrgetkan, Purwakarta menjadi daerah pertama di Indonesia yang menghentikan program rastra," jelas Kang Dedi.
Dengan menerima bantuan uang tunai dan beas perelek, para lansia di Purwakarta, akan menikmati masa tuanya dengan tenang. "Tak boleh lagi ada lansia yang jadi pencari barang rongsokan atau mengemis di jalanan buat mencari makan sehari-harinya," ucap Kang Dedi. Termasuk mereka yang bertahan menjadi buruh tani atau berdagang, harus dihilangkan.
Kang Dedi pun kemudian mengeluarkan ancaman keras buat aparat desa, kelurahan dan kecamatan yang kedapatan menelantarkan warga lansianya. "Bentuknya berupa penghentian honor kepala desa dan aparatnya serta tunjangan daerah buat camatnya," jelasnya.
Dindin Ibrahim, ASN di Bagian Kesra Setda Purwakarta, mengatakan, mengaku sudah tiga tahun memberikan santunan kepada tiga lansia yang ada di lingkungannya.
"Setiap bulan, saya berikan santunan Rp 500 ribu buat seorang lansia," ujarnya. Pejabat eselon IV itu mengaku tak masalah dengan kewajiban adanya mennyantuni ibu-ibu lansia dalam program Ibu Asuh Lansia tersebut. "Ini kan sebagai bentuk kepedulian kita, mudah-mudahan juga jadi amal saleh," tutur Dindin.