TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah meminta warga Kampung Akuarium yang digusur segera pindah ke rusun dan tidak memaksakan diri menetap di atas puing-puing.
"Jangan memaksakan diri di situ. Mungkin pagar enggak rapat, kena angin, anak-anak jadi tidak sehat. Kalau di rusun, sekolah terjamin," kata Saefullah di Balai Kota DKI, Kamis, 18 Mei 2017.
Saefullah mengatakan pemerintah DKI sebelumnya sudah menganjurkan korban penggusuran Kampung Akuarium yang masih bertahan di sana pindah ke rusun. Saat rapat beberapa waktu lalu pun Saefullah mengaku sudah meminta Wali Kota Jakarta Utara mengecek penduduk yang tidak punya rumah dan mau tinggal di rusun.
Baca: Kampung Akuarium Akan Dibangun Lagi dengan Tema Pesisir
"Mumpung DKI sekarang lagi punya rusun, ya ajak sekarang masuk," katanya.
Saefullah mengatakan, dengan tinggal di rusun, sejumlah fasilitas bisa mereka dapatkan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup secara bertahap. Bahkan anak-anaknya juga bisa bersekolah dengan baik ketimbang harus bertahan di Kampung Akuarium.
Menurut Saefullah, warga Kampung Akuarium juga mendapatkan prioritas untuk menempati unit rusun yang masih ada. Dia menuturkan, sejauh ini masih ada sekitar 1.000 unit yang siap dihuni. Salah satunya di Rusun Rawa Bebek. Selain itu, Saefullah menuturkan, warga yang direlokasi ke rumah susun rata-rata mengaku puas tinggal di sana.
Baca: Anies Baswedan Janji Bangun Kampung Deret di Kampung Akuarium
Warga bekas penggusuran di Kampung Akuarium hingga kini masih tetap bertahan. Mereka menolak dipindahkan ke rusun dan mendirikan tenda-tenda serta sejumlah bedeng sebagai tempat tinggal. Wilayah yang sudah mereka tempati sejak 1950-an itu digusur pada April 2016.
FRISKI RIANA
Video Terkait: Ogah Digusur, Warga Kampung Akuarium Ajukan Desain Rusun