TEMPO.CO, Bekasi - Wakil Kepala Stasiun Bekasi Arif Hidayat mengatakan tidak terjadi penumpukan penumpang di stasiun Bekasi akibat kebakaran di Stasiun Klender, Jakarta Timur. "Penumpang langsung mencari alternatif lain," kata Hidayat, Jumat, 19 Mei 2017.
Arif menuturkan, setelah mendapat informasi kebakaran, yang mengganggu perjalanan kereta, petugas di Stasiun Bekasi segera memberi pengumuman lewat pengeras suara. Pengumuman itu disampaikan secara berulang. Selain itu, informasi itu disebar melalui media sosial. "Belum sampai stasiun, penumpang sudah tahu ada gangguan dan mencari transportasi alternatif," katanya.
Baca: Perjalanan KRL Terganggu Akibat Kebakaran di Stasiun Klender
Menurut Arif, kebakaran di Stasiun Klender terjadi sekitar pukul 08.00. Selama proses pemadaman, perjalanan kereta dari Bekasi ke Jakarta dan sebaliknya dihentikan sementara. "Sekarang sudah normal kembali," kata dia.
Dedi, calon penumpang KRL di Stasiun Bekasi, mengatakan terpaksa menggunakan sepeda motor untuk menuju tempat kerjanya di Jakarta. "Ini mau jalan pakai sepeda motor karena lebih cepat ketimbang naik bus," kata dia saat ditemui sekitar pukul 10.00.
Baca Juga:
Menurut Dedi, setelah mendapatkan informasi mengenai gangguan perjalanan kereta akibat kebakaran, sebagian calon penumpang di Stasiun Bekasi langsung memilih angkutan umum jenis bus, bahkan online. "Karena enggak mau nunggu lama-lama di stasiun, sedangkan mereka buru-buru masuk kerja," kata warga Bekasi Timur itu.
Berdasarkan pengamatan Tempo, sekitar pukul 10.30, tak ada penumpukan penumpang di stasiun. Meski demikian, sejumlah penumpang enggan menggunakan angkutan alternatif dan memilih menunggu kereta dioperasikan.
ADI WARSONO