TEMPO.CO, Jakarta - Ekonomi Malaysia tumbuh dengan laju tercepat dalam dua tahun pada kuartal lalu, ditopang oleh pulihnya ekspor serta konsumsi dan investasi swasta yang lebih kuat.
Berdasarkan pernyataan Bank Negara Malaysia, seperti dilansir Bloomberg, Jumat,, 19 Mei 2017, produk domestik bruto (PDB) pada kuartal I/2017 naik 5,6 persen dibandingkan dengan setahun sebelumnya.
BACA JUGA :
- Ini yang Dilakukan Indonesia Gaet Turis Malaysia
- Djarot Resmikan Gerai Jakmart Ketiga
- Korupsi KTP Elektronik, KPK Periksa 4 Saksi
Angka tersebut lebih tinggi dari prediksi rata-rata para ekonom dalam survey Bloomberg dengan kenaikan sebesar 4,8% serta pertumbuhan pada kuartal IV/2016 sebesar 4,5 persen.
Dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, PDB pada kuartal I/2017 naik 1,8 persen atau lebih besar dari proyeksi para ekonom untuk kenaikan 1,2 persen.
Peningkatan laju perekonomian Malaysia didorong oleh belanja rumah tangga dan pemulihan ekspor yang didukung oleh harga minyak yang lebih tinggi. Bank sentral Malaysia tersebut pun memproyeksikan pertumbuhan sebesar 4,8 persen tahun ini dari 4,2 persen pada 2016.
Pekan lalu, Bank Negara Malaysia mempertahankan suku bunga acuannya dan menyatakan bahwa momentum pertumbuhan akan dipertahankan tahun ini.
Meskipun terdapat risiko-risiko, termasuk pertumbuhan kredit yang cepat di antara rumah tangga dan perusahaan serta kenaikan harga, kinerja mata uang ringgit telah rebound dan investor asing pun kembali ke pasar obligasi.
Sementara itu, permintaan sektor swasta – yang berkontribusi 70 persen terhadap PDB – melonjak 8,2 persen pada kuartal pertama dibandingkan dengan setahun sebelumnya serta naik dari 5,9 persen pada kuartal sebelumnya.
Belanja pemerintah menanjak 5,8 persen sekaligus rebound dari kontraksi yang dialami selama dua kuartal. Pertumbuhan ekspor berakselerasi menjadi 9,8 persen dari 2,2 persen, sedangkan pertumbuhan pada jasa meningkat menjadi 5,8 persen dan tingkat manufaktur naik 5,6 persen.