TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT KAI Commuter Jabodetabek Muhammad Nurul Fadhila mengatakan Stasiun Klender akan beroperasi kembali pada Kamis atau Jumat.
"Tentu masih ada kekurangan-kekurangan," ujarnya, Selasa, 23 Mei 2017.
Fadhil memprioritaskan pengaktifan kembali Stasiun Klender agar dapat segera melayani masyarakat pengguna commuter line. "Saat ini lantai hall sudah selesai, akan ada enam gate, ruang server, operasional, dan dua toilet portable," jelasnya.
Namun PT KAI tidak menyediakan mushola sementara di Stasiun Klender karena ada masjid besar di seberang stasiun. Fadhil mengatakan masjid besar itu dapat mengakomodir kebutuhan masyarakat yang ingin menjalankan ibadah.
Baca: Akibat Alami Kebakaran, Stasiun Klender Tak Layani Penumpang
Fadhil mengatakan proses pembangunan kembali Stasiun Klender akan membutuhkan waktu satu tahun. "Kerugian akibat kebakaran sekitar Rp 2 miliar," katanya.
Fadhil tidak mau mengungkapkan penyebab stasiun itu mengalami kebakaran. "Kejadian hari Jumat kemarin sudah masuk ke ranah kepolisian, nanti kepolisian yang akan menyimpulkan," tuturnya.
Dalam revitalisasi Stasiun Klender akan dibangun lintasan ganda yang memisahkan jalur untuk kereta komuter dengan kereta api jarak jauh. "Selama pembangunan pengguna biasa naik dan turun di Stasiun Klender dan dapat menggunakan Stasiun Buaran atau Stasiun Jatinegara sebagai alternatif," jelasnya.
Baca: Stasiun Klender Alami Kebakaran, Penumpang di Bekasi Berebut Naik Ojek
Pada Jumat, 19 Mei 2017 telah terjadi kebakaran pada Stasiun Klender yang terletak di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Jakarta Timur, pada pukul 08.00 pagi. Stasiun yang jumlah penggunanya 9 ribu orang per hari ini sudah empat hari tidak beroperasi lamtaran kejadian kebakaran tersebut.
CHITRA PARAMAESTI
Video Terkait Stasiun Klender, Jakarta Timur, Terbakar, Seluruh Bangunan Ludes