TEMPO.CO, Jakarta - Menanggapi kasus hoax gambar atau video yang beredar di media sosial ihwal bentrok warga dengan ormas di Pontianak pada 20 Mei 2017, Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara meminta semua pihak tidak saling melakukan provokasi.
"Situasinya sudah lebih kondusif. Untuk masyarakat di Kalimantan Barat, jangan mau terprovokasi," kata Rudiantara saat ditemui di markas Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Kramat, Jakarta Pusat, Senin, 22 Mei 2017.
Baca juga:
Ombudsman Laporkan Menteri Rudiantara kepada Presiden Jokowi
Rudi meminta masyarakat mengabaikan informasi atau konten yang isinya belum terbukti kebenarannya. "Delete saja," ucapnya.
Dia memastikan kondisi di Pontianak sudah bisa diredam lantaran aparat keamanan yang berjaga secara kuantitas sudah memadai untuk pengamanan di sana.
Selain mengimbau agar masyarakat tidak terprovokasi, Rudi menyatakan, apabila nantinya perlu ada penindakan secara hukum, kepolisianlah yang akan turun tangan menangani permasalahan itu.
Baca pula:
Rudiantara: Indonesia Telah Bebas dari Ransomware Wannacry
Ke depan, Rudi menyatakan bakal terus berkoordinasi dengan penyedia platform media sosial, khususnya Facebook, untuk menanggulangi hoax yang beredar di masyarakat. "Saya minta Facebook bekerja sama, karena kan ini Indonesia yang harus kita jaga," ujarnya.
Terkait dengan pengaduan yang diajukan kepada penyedia platform media sosial apabila terjadi pelanggaran, dia meminta pihak yang bersangkutan—dalam kasus ini Facebook—memberikan prioritas terhadap pengaduan yang masuk dari pemerintah.
Rudiantara mengaku sudah membuat tabel tentang permintaan yang diajukan kepada pihak Facebook dan berapa lama dilaksanakannya. "Pemerintah kan membuat permintaan pemutusan akses tentu dengan alasan, enggak bisa suka-suka. Ya, kalau bertentangan dengan aturan teknologi informasi, sudah pasti kita mintakan," tuturnya.
CAESAR AKBAR | S. DIAN ANDRYANTO
Video Terkait: Aplikasi Anti-Hoax