TEMPO.CO, Kairo - Kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengklaim bertanggung jawab atas teror bom Kampung Melayu yang menewaskan tiga personel kepolisian dan melukai 15 orang lain pada Rabu malam, 24 Mei 2017.
"Pelaku ledakan yang menyerang polisi Indonesia di Jakarta adalah milisi ISIS," ujar ISIS dalam pernyataannya di Amaq, seperti dikutip dari Channel News Asia, Jumat, 26 Mei 2017.
Baca juga: Satu Terduga Pelaku Bom Kampung Melayu Punya Bisnis Obat Herbal
Sebelumnya, Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Kepolisian RI Inspektur Jenderal Setyo Wasista mengatakan telah mulai melihat hubungan antara aksi teror di Kampung Melayu dan di Kota Manchester, Inggris, yang terjadi beberapa hari sebelumnya. Aksi di Inggris juga didalangi ISIS.
"Kejadian di belahan dunia lain bisa memicu dan menginspirasi sel-sel yang tiarap. Setelah melihat, mereka terinspirasi melakukan serangan," ucap Setyo, Kamis kemarin.
Baca juga: Begini Kronologi Ledakan Bom Kampung Melayu
Teror bom Kampung Melayu merupakan serangan paling mematikan sejak teror pada 14 Januari 2016 di kawasan Sarinah, Jalan Thamrin, Jakarta. Dalam peristiwa di Sarinah, delapan orang tewas, empat di antaranya pelaku ledakan.
Adapun tiga anggota Polri yang gugur akibat teror bom Kampung Melayu adalah Bripda Imam Gilang asal Klaten, Bripda Ridho Setiawan dari Lampung, dan Bripda Taufan asal Bekasi.
CHANNEL NEWS ASIA | REUTERS | EGI ADYATAMA
Video Terkait: Polisi Geledah Rumah Terduga Pelaku Bom Kampung Melayu di Bandung