TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta terpilih, Anies Baswedan, mengatakan rute transportasi umum Jakarta masih sama seperti tahun 1980-an. Di mata Anies, hal ini mencerminkan sistem transportasi yang tidak terintegrasi antara satu dan lainnya.
"Anda lihat saja rute kendaraan umum Jakarta, tidak beda jauh (dengan 1980-an)," kata Anies Baswedan saat ditemui di Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka, Jakarta Timur, Sabtu, 3 Juni 2017.
Baca: Jumlah Penumpang Transportasi Massal di Timur Indonesia Turun
Anies menuturkan pihaknya ingin mengintegrasikan sistem transportasi, salah satu caranya dengan memastikan rute kendaraan umum menjangkau semua wilayah di Jakarta. Sehingga warga Jakarta bisa naik kendaraan umum dari mana saja bisa menuju ke mana pun tujuannya.
Jika itu terjadi, kata Anies, masyarakat yang tinggal di Jakarta Timur dan Jakarta Barat akan tersambungkan, begitu pun masyarakat tinggal di Jakarta Utara dan Jakarta Selatan. "Dengan cara begitu interaksi antar warga Jakarta akan lebih baik," ujar Anies.
Baca: Menhub Minta Insan Transportasi Amalkan Nilai Pancasila
Menurut Anies cara menyambungkannya adalah dari mulai mikrolet ke bus serta bus Transjakarta itu terangkai semua, sehingga masyarakat bisa turun dari satu moda transportasi dan bisa melanjutkan ke kendaraan berikutnya. "Misalnya bangun LRT melewati halte Transjakarta, nah itu bisa menyambung. Sebaliknya, yang naik angkot bisa juga langsung ke bus."
Anies mengungkapkan integrasi moda transportasi di Jakarta tak berhubungan dengan jarak tempuh dari satu daerah ke daerah lainnya. Ia menjelaskan integrasi sistem transportasi adalah persoalan menghadirkan transportasi yang terjangkau untuk seluruh masyarakat. "Yang penting terintegrasi."
DIKO OKTARA