TEMPO.CO, Turin - Juventus, juara Liga Italia ke-33, takluk 4-1 dari Madrid di final Liga Champions di Cardiff, 4 Juni silam. Juventus yang sebelumnya banyak dipuji menampilkan permainan yang sangat buruk dan hanya sedikit pemainnya yang bermain di atas standar di partai puncak itu.
Baca Juga: Modric: Zidane Tahu Kelemahan Juve Sebelum Final Liga Champions
Dalam pandangan eks gelandang Juventus, Angelo Di Livio, satu pemain yang paling mengecewakan di final Liga Champions adalah penyerang Gonzalo Higuain. “Pastinya Higuain. Saya berharap banyak dari Pipita, atau setidaknya dia menonjolkan kualitas tekniknya dan rasa laparnya membuat gol-gol,” katanya kepada Il Mattino.
“Higuain memberikan kesan yang berbeda dibanding pemain Juventus lainnya," Di Livio. "Tak ada seorang pun dalam tim yang berupaya membuat perbedaan dan menunjukkan kualitas mereka. Tapi hanya Higuain yang memberikan kesan terbesar pada saya dengan cara yang negatif.”
Di Livio, yang bermain untuk Juventus pada 1993-1999, melihat ada kekurangan mendasar dari Juventus di laga final itu. “Antara babak pertama dan babak kedua terjadi keruntuhan. Aspek mental menjadi penting dan Juventus menghabiskan semua energinya dalam 45 menit pertama. Aspek mental menghilang di babak kedua," kata pria 50 tahun itu. "Pemain Juventus gagal (menunjukkan penampilan terbaik) saat paling penting di babak kedua. Aspek fisik dan aspek mental menjadi bencana untuk Juventus.”
Simak Juga: Buffon Penasaran, Ingin Kejar Juara Liga Champions Sekali Lagi
Gonzalo Higuain menjadi marquee player Juventus musim panas lalu saat dibeli dari Napoli dengan nilai transfer 75,3 juta ponds (Rp, 13 triliun). Di musim pertamanya berkostum zebra, pemain asal Argentina ini mencetak 32 gol dari 55 laga di semua kompetisi.
SQUAWKA | HOTMA SIREGAR