TEMPO.CO, Jakarta - Performa Persib Bandung yang dianggap kurang gereget dan menuai hasil tidak sempurna dari beberapa laga terakhir di Liga 1 membuat pelatih Djadjang Nurdjaman memutuskan mundur. Putusan itu pun tampaknya tak lepas dari desakan suporter Persib yang muncul setelah Persib dikalahkan Bhayangkara FC 2-0 di laga terakhirnya.
Salah satu organisasi Bobotoh Persib, Viking Persib Club (VPC), langsung menggelar rapat internal guna membahas masalah kisruh yang sedang terjadi. Komentar negatif Bobotoh pun riuh rendah bertebaran memadati lalu lintas media sosial ihwal performa Atep dan kawan-kawan yang tak kunjung membaik kala mencicipi lapangan hijau.
Baca: Liga 1: Djadjang Nurdjaman Putuskan Mundur dari Persib Bandung
Ketua harian VPC, Rudi Boseng, mengatakan hasil rapat internal VPC yang dilaksanakan pada Senin malam, 5 Juni 2017, itu menghasilkan lima poin kesepakatan. Di antaranya, Mereka meminta Djadjang Nurdjaman dan manajer Persib Umuh Muchtar untuk tidak tergesa-gesa menyatakan mundur dari jabatannya.
"Kami tetap memberikan dukungan kepada Djadjang Nurdjaman dan Umuh Muchtar sesuai dengan fungsinya agar tidak mundur dari Persib Bandung selama putaran pertama Liga 1 2017 masih berjalan," ujarnya.
Baca: Liga 1: Djadjang Putuskan Mundur, Apa Putusan Manajer Persib?
Namun, kata dia, ketika habis putaran pertama Liga 1 dan tim berjulukan Maung Bandung itu tetap tidak mampu memperbaiki penampilannya malah justru melempem, VPC tidak akan menghalangi Djadjang juga Umuh yang berkeinginan mencopot jabatannya.
"VPC meminta awak Persib Bandung beserta jajaran manajerial menjadikan rapor minor di pertengahan putaran pertama Liga 1 2017 ini sebagai bahan evaluasi," kata Rudi.
Selain itu, mereka meminta agar Djanur—sapaan akrab Djadjang—diberi kewenangan penuh sebagai pelatih dalam meracik tim. "Dalam hal ini, VPC tidak mengindahkan pihak mana pun yang hendak mengintervensi kewenangan pelatih," ucap Rudi.
Baca: Liga 1: Rusuh di Laga Bhayangkara Vs Persib, Ini Kata Carlton Cole
Sebelumnya, Umuh pun mengatakan siap menanggalkan jabatannya sebagai manajer Persib. Namun, dia enggan terburu-buru mengambil keputusan untuk segera melepas jabatannya lantaran melihat kondisi tim yang sedang kritis. "Ini seperti ingin hancur sekalian. Oke saya dan Djadjang mundur tapi siapa yang jamin semua pemain," katanya.
AMINUDDIN A.S.