TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah akan menyalurkan subsidi elpiji kemasan 3 kilogram melalui Kartu Keluarga Sejahtera mulai Maret 2018. Dengan berlakunya kebijakan tersebut, subsidi elpiji 3 kilogram dari pemerintah tidak lagi disalurkan melalui pemotongan harga.
”Setiap awal bulan akan dikirim dana subsidi elpijinya langsung ke rumah tangga dalam bentuk kartu. Dana ini hanya bisa untuk membeli LPG saja,” kata Direktur Jenderal Minyak dan Gas IGN Wiratmaja Puja saat ditemui seusai rapat Badan Anggaran di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 7 Juni 2017.
Baca: Sinyal ESDM: Subsidi Elpiji Melon Bakal Membengkak
Menurut Wirat—panggilan Wiratmaja—subsidi yang akan diberikan oleh pemerintah kepada rumah tangga sasaran sekitar Rp 75 ribu per bulan. Bantuan yang ditujukan bagi keluarga miskin dan keluarga rentan miskin tersebut bisa digunakan untuk membeli tiga tabung elpiji 3 kilogram.
Wirat mengatakan subsidi itu akan diberikan bagi 26,6 juta rumah tangga sasaran. Namun, dia berujar, jumlah kartu yang dikoordinasikan oleh Kementerian Sosial tersebut baru dibagikan kepada sekitar 800 ribu rumah tangga sasaran. “Padahal kami butuh buat 26,6 juta.”
Baca: Pertamina Bentuk Satgas Pantau Ketersediaan BBM & LPG
Menurut Wirat, dengan kartu, anggaran subsidi elpiji 3 kilogram bisa ditekan. Anggaran untuk subsidi bagi 26,6 juta rumah tangga sasaran sekitar Rp 20 triliun. “Kalau dengan sistem terbuka seperti sekarang, subsidi itu sekitar Rp 40-44 triliun karena jumlahnya bebas,” ujarnya.
Saat ini, Wirat menuturkan, masyarakat yang menikmati subsidi elpiji 3 kilogram mencapai 65 juta rumah tangga. “Ke depan, yang dikasih subsidi benar-benar hanya penduduk miskin dan rentan miskin. Kalau yang sudah punya mobil, ya, jangan nerima,” kata Wirat.
ANGELINA ANJAR SAWITRI