TEMPO.CO, Jakarta - PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) meminta maaf kepada pelanggan karena pelayanan sempat terganggu pada Senin pagi menjelang siang tadi. Sejumlah pegawai Transjakarta menggelar aksi mogok bekerja menuntut perusahaan memenuhi kesejahteraan karyawan.
"Saat ini gangguan tersebut sudah ditangani. Pelanggan tidak usah khawatir, layanan telah normal," ujar Direktur Utama Transjakarta Budi Kaliwono dalam siaran persnya, Senin, 12 Juni 2017.
Baca: Pegawai Transjakarta Mogok Bekerja, Tuntut Sistem Kontrak Dihapus
Atas kejadian tersebut, Transjakarta memutuskan rute non-BRT (bus rapid transit) tidak beroperasi sementara waktu. Sedangkan bus BRT yang melayani koridor masih beroperasi. Budi mengatakan Transjakarta masih mencari solusi atas tuntutan karyawan.
Menurut Budi, sejak pukul 10.30 WIB bus-bus Transjakarta berhenti di sisi timur Halte Kampung Rambutan. Pada pukul 12.05 pintu masuk Halte Kampung Rambutan baru dibuka dan bus mulai bergerak mengangkut penumpang.
Sebagian demonstran menuntut mereka segera diangkat menjadi karyawan tetap. Namun, Budi menuturkan, manajemen Transjakarta kesulitan mengangkat semua karyawan tersebut menjadi karyawan tetap.
Menurut Budi, setiap pengangkatan karyawan tetap harus melalui proses. "Transjakarta saat ini sedang memperbaiki administrasi kepegawaian. Banyak karyawan yang bekerja sejak Transjakarta mulai berdiri, sedangkan Transjakarta berbadan hukum (PT) mulai 2015," katanya.
Baca juga: Personel Dishub Gantikan Petugas Transjakarta yang Mogok
Terkait dengan tuntutan kesejahteraan, Budi menuturkan, penghasilan pegawai Transjakarta sudah di atas upah minimum regional (UMR) yang ditetapkan pemerintah. Kebijakan tersebut merupakan komitmen Transjakarta kepada karyawan dalam memenuhi kebutuhan mereka.
LARISSA HUDA | SUSENO
Video Terkait:
Karyawan Transjakarta Mogok, Begini Penjelasan Wakadishub DKI Jakarta