TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah DKI Jakarta melanjutkan kerjasama Sister City dengan pemerintah Kota Rotterdam terkait tata pengelokaan air untuk periode 2017-2019. Kerjasama itu tertuang dalam penandatanganan naskah minutes of agreement (MoA) yang dilakukan pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat dan Wali Kota Rotterdam Ahmed Aboutaleb.
"Kerjasama ini penting karena 50 persen penduduk dunia tinggal di kota dan akan bertambah terus, dan pertumbuhan ekonomi di perkotaan akan luar biasa," kata Ahmed di Balai Kota DKI, Senin, 12 Juni 2017.
Djarot juga menyambut baik kerjasama tersebut. Dia menyampaikan kepada Ahmed sejumlah persoalan yang dihadapi Jakarta sebagai kota megapolitan. Ia menyebutkan, persoalan ke depan bukan hanya jumlah penduduk. "Tapi juga lingkungan hidup. Karenanya, sejak pemerintahan Jokowi-Basuki dan Basuki-Djarot, setiap saat kami selalu membuka ruang terbuka hijau, menormalisasi sungai, dan membuka taman kota sebagai daerah resapan air," ujar Djarot.
Provinsi DKI Jakarta telah menjalin kerjasama Sister City dengan pemerintah kota Rotterdam sejak 1986. Keduanya telah melakukan kerjasama dalam hal pengelolaan sampah, manajemen sistem informasi, manajemen museum, hibah kapal keruk sampah, dan pengiriman pegawai dalam bidang tata air melalui Dutch Urban Training and Exposure Programme (DUTEP).
Selain itu, pemerintah DKI dan Rotterdam juga melakukan pertukaran informasi dan pengetahuan di bidang pengembangan delta city yang melibatkan penataan kota, pembangunan infrastruktur, dan pembangunan pelabuhan, khususnya kerangka National Capital Integrated Coastal Development (NCICD).
Sejak 2009, kerjasama dilaksanakan dengan berpedoman pada naskah MoA yang mengatur bidang-bidang kerjasama dan pencapaian yang diharapkan selama dua tahun. Dalam periode kali ini, DKI Jakarta dan Rotterdam melanjutkan sasaran yang telah digariskan pada periode 2015-2017, yaitu peningkatan kapasitas bagi aparatur sipil negara satuan kerja perangkat daerah teknis Pemprov DKI, dan pertukaran pengetahuan dalam konteks pengembangan Teluk Jakarta.
FRISKI RIANA