TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Kartika Wirjoatmodjo mengatakan pembentukan kelembagaan perusahaan pengelola transaksi bank nasional ditargetkan rampung pada Juli atau Agustus mendatang. Untuk operasionalisasinya, kata dia, bertahap.
"Idenya supaya ada lembaga settlement lokal. Jadi, penggunaan kartu di dalam negeri tidak perlu menggunakan routing internasional," kata Tiko, sapaan akrab Kartika, di Plaza Mandiri, Jakarta, Minggu, 11 Juni 2017.
Baca: Mandiri-Pertamina Bikin Kartu Kredit untuk Transaksi BBM
Pada dasarnya, menurut Tiko, Bank Indonesia ingin adanya sistem pembayaran lokal. Saat ini, kata dia, semua transaksi kartu masih melalui routing luar negeri. "BI ingin tahun ini ada switching company lokal yang bisa melakukan transaksi settlement di dalam negeri," tuturnya.
Menurut Tiko, perusahaan jasa tersebut akan dibentuk oleh empat bank buku IV, yakni Bank Mandiri, PT Bank Nasional Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Bank Central Asia Tbk, serta perusahaan pengalih (switching) dalam negeri.
Simak: Kuartal I 2017, Bank Mandiri Raih Laba Bersih Rp 4,1 Triliun
Nantinya, Tiko mengatakan, Bank Mandiri akan menggunakan anak usahanya, Mandiri Capital, untuk mengimplementasikan pembentukan perusahaan pengelola transaksi bank nasional tersebut bersama bank-bank lainnya. "Nanti kami harus investasi di situ," ujar Tiko.
ANGELINA ANJAR SAWITRI