Acara Nuzulul Quran di Istana, dari Lomba MTQ sampai Tarawih

Editor

Elik Susanto

Presiden Jokowi berdialog dengan para warga lanjut usia saat melakukan kunjungan di Pondok Pesantren Buntet, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, 13 April 2017. Presiden melakukan kunjungan kerja di Cirebon dan berliahturahmi dnegan warga. ANTARA/Oky Lukmansyah
Presiden Jokowi berdialog dengan para warga lanjut usia saat melakukan kunjungan di Pondok Pesantren Buntet, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, 13 April 2017. Presiden melakukan kunjungan kerja di Cirebon dan berliahturahmi dnegan warga. ANTARA/Oky Lukmansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Hari ini Istana Kepresidenan menyemarakan perayaan Nuzulul Quran dengan sejumlah rangkaian kegiatan. Salah satunya Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ). Acara yang diadakan di kompleks Istana tepat pada 17 Ramadan atau Senin, 12 Juni 2017, dimulai sejak siang hari.

Dalam siaran pers yang diterima Tempo, disebutkan rangkaian acara akan dimulai pada pukul 11.00 WIB dengan menggelar lomba MTQ. Para peserta lomba adalah anak-anak yatim piatu dari panti asuhan di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.

Baca: Pesan Jokowi Saat Membuka MTQ di Mataram

"Lomba digelar di Istana Negara," ucap Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden Bey Machmudin. Presiden Joko Widodo dijadwalkan menerima para tokoh ulama dan para Qori dan Qoriah tingkat nasional dan internasional di Istana Merdeka.

Mendekati waktu berbuka puasa, Presiden Jokowi akan menyaksikan penyerahan hadiah kepada pemenang lomba MTQ oleh Menteri Sekretaris Negara. "Selepas magrib, Presiden bersama peserta lomba dan para undangan santap malam bersama," ucap Bey.  Puncak rangkaian acara Nuzulul Quran adalah salat tarawih bersama di Masjid Baiturrahim yang terletak di komplek Istana Kepresidenan.

Baca: MTQ di Palembang, Qori dan Qoriah Pecahkan Rekor Muri

Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mengatakan, peringatan turunnya Al-Quran atau Nuzulul Quan pada malam ke-17 Ramadan merupakan momentum lahirnya generasi masyarakat yang membaca. "Turunnya Al-Quran merupakan peristiwa yang luar biasa," kata Hidayat Nur juga melalui siaran persnya, Senin, 12 Juni 2017.

Pada hari ke-17 Ramadan, kata Hidayat, merupakan hari yang sangat mulia, karena pada malam ini terjadi peristiwa yang sangat luar biasa, yakni turunnya Al-Quran. "Pada peristiwa itu, umat Islam diperintahkan membaca. Sehingga peristiwa ini dapat disebut sebagai momentum yang melahirkan generasi membaca, yaitu masyarakat yang memiliki ilmu pengetahuan."

ADITYA BUDIMAN | ANTARA