TEMPO.CO, Jakarta - Universitas Padjadjaran (Unpad) menerima mahasiswa melalui Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2017 sebanyak 4.020 orang. Jumlah itu hanya 4 persen dari pendaftar ujian SBMPTN untuk masuk Unpad yang mencapai 98.697 orang.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unpad Arry Bainus mengatakan kuota itu telah ditambah dari proyeksi sebelumnya, yaitu 3.540 orang. "Penambahan daya tampung ini berdasarkan pada banyaknya jumlah peserta yang memiliki nilai rata-rata bagus," katanya lewat keterangan tertulis, Selasa, 13 Juni 2017.
Baca: Pengumuman SBMPTN, Anak 14 Tahun Diterima di Fakultas MIPA ITB
Pada kelompok ujian sains dan teknologi (Saintek), program studi teknik informatika memiliki tingkat keketatan tertinggi di Unpad, yaitu 1:90. Pendaftarnya 3.773 orang, sedangkan daya tampungnya di jalur SBMPTN hanya 42 orang.
Program studi lain di kelompok Saintek yang ketat persaingannya adalah pendidikan dokter, teknik elektro, farmasi, psikologi, teknologi pangan, kedokteran gigi, teknologi industri pertanian, ilmu kelautan, dan agribisnis.
Adapun pada kelompok ujian sosial humaniora atau Soshum, program studi Ilmu Komunikasi menjadi yang terketat bagi para pesaing, yaitu 1:69. Pendaftarnya 4.937 orang, dengan daya tampung jalur SBMPTN sebanyak 72 orang.
Baca: Masih Ada Peluang Masuk PTN Bagi yang Gagal di SBMPTN
Program studi lain juga ketat persaingannya adalah manajemen, televisi dan film, administrasi bisnis, akuntansi, hubungan internasional, manajemen komunikasi, administrasi negara, kesejahteraan sosial, serta ilmu pemerintahan.
Setelah pengumuman SBMPTN kemarin, 13 Juni 2017, Arry berharap peserta yang lolos masuk Unpad melakukan pendaftaran ulang dan tidak melepaskannya atau mundur, mengingat perjuangannya menghadapi seleksi yang ketat.
ANWAR SISWADI