TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengungkapkan rasa rindunya mengelola pemerintahan bersama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. "Ya, pasti kangen. Sekarang saya merasakan dua fungsi. Tanggung jawabnya semakin besar," ujar Djarot di Balai Kota Jakarta, Kamis, 15 Juni 2017.
Ahok dan Djarot sempat berkolaborasi sebagai gubernur dan wakil gubernur sejak 2014. Seharusnya duet kepemimpinan itu berakhir pada Oktober 2017. Namun Ahok harus mundur dari kursi gubernur lantaran tersandung kasus penodaan agama atas pidatonya di Kepulauan Seribu pada September tahun lalu. Ahok divonis bersalah dan kini ia harus mendekam di penjara.
Baca: Djarot Yakin Rusunawa untuk Korban Gusuran Selesai Oktober
Djarot bercerita, saat Ahok masih menjadi gubernur, mereka selalu berbagi tugas. Ahok menyelesaikan pekerjaan di dalam kantor, sedangkan Djarot lebih banyak bekerja di luar kantor. "Koordinasi lebih enak, bisa bagi waktu, bagi tugas. Sekarang kan saya sendiri," ujarnya.
Sejak Mei lalu, Djarot melakoni jabatan sebagai pelaksana tugas gubernur. Hari ini Presiden Joko Widodo melantik Djarot sebagai Gubernur DKI Jakarta definitif.
Sisa masa jabatan Djarot tinggal empat bulan. Djarot harus menyelesaikan program kerja dan proyek tanpa didampingi seorang wakil. Pada Oktober nanti, Djarot akan digantikan gubernur dan wakil gubernur terpilih, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.
LARISSA HUDA