Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mulianya Malam Lailatul Qadar, Ustad Solmed: Pengalaman Spiritual

image-gnews
Ustad Solmed. Tempo/Fardi Bestari
Ustad Solmed. Tempo/Fardi Bestari
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Malam lailatur qadar atau atau yang sering disebut sebagai malam seribu bulan menjadi malam yang paling dinanti oleh umat Islam pada sepuluh hari terkahir Ramadan. Namun, malam kebaikan seribu bulan tersebut tidak semua dirasakan oleh umat Muslim di dunia. Hanya mereka yang terpilih bisa merasakan pengalaman spiritual yang tidak bisa tersebut.

“Umumnya, bagi mereka yang mendapatkan malam lailatul qadar tahu bahwa mereka mendapatkan kebaikan tersebut,” Seorang tokoh agama, Sholeh Mahmoed Nasution atau yang akrab disapa Ustad Solmed kepada Tempo, Sabtu, 17 Juni 2017.

Baca juga:

Saji Maleman, Keraton Kasepuhan Menyambut Lailatul Qadar

Menurut Solmed, lailatul qadar merupakan sebuah pengalaman spiritual yang dirasakan secara pribadi oleh seseorang. Dalam satu masjid, ketika orang-orang tengah berdiam diri sambil beribadah, tidak semua jemaah bisa merasakan kemuliaan lailatul qadar.

Beberapa tanda yang biasa dirasakan oleh orang yang mendapatkan kemuliaan seribu bulan, misalnya suasana malam itu terasa sejuk dan tidak panas. Kemudian, mereka biasanya merasakan suasana bulan yang lebih syahdu dari biasanya. Bahkan sampai orang berpikir, karena suasana sejuk justru membuat mereka tertidur.

Baca pula:

Lailatul Qadar, Masjid Salman Siap Tampung Seribu Jemaah

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Solmed bercerita, pernah ada seorang ulama dari Sumatera Utara ketika mengambil wudhu, ia letakkan sorbannya di atas sebuah batang pohon. Namun, ulama tersebut rupanya lupa mengambil sorban tersebut. Saat pagi hari, sorban ulama itu telah berada di atas sebuah pohon kelapa. “Pada saat malam itu, pohon merunduk pada lailatul qadar. Tidak semua orang bisa menikmati,” ujar Solmed.

Pengalaman spiritual tersebut biasanya dirasakan tidak biasa bagi mereka yang mendapatkan kemuliaan lailatul qadar. Biasanya, mereka akan tahu bahwa mereka mendapatkan kebaikan itu. “Ada tanda tersendiri yang Allah kasih kepada mereka,” ujar Solmed menambahkan.

Kebaikan lailatul qadar, kata Solmed, tidak hanya dirasakan bagi mereka yang tengah ber-itikaf di masjid. Kemuliaan itu biasanya dirasakan saat sedang berbuat baik pada malam hari. Kebaikan seribu bulan bisa dirasakan orang yang sedang mengaji atau berdizikir di kamar sendiri.

“Bagi mereka yang punya waktu terbatas untuk ber-itikaf, banyak jalan untuk mendapatkan malam lailatul qadar. Yang terpenting adalah hidupkan malamnya dengan beribadah hingga terkantuk atau tertidur,” ujar Solmed.

LARISSA HUDA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Viral Perumahan Mewah di Atas Mal Thamrin City, Aturannya?

29 Juni 2019

Foto aerial suasana perumahan yang berada di atas mal Thamrin City, Jakarta, Rabu, 26 Juni 2019. Perumahan ini punya beragam fasilitas umum, seperti lapangan tenis, kolam renang, jogging track dan dikabarkan adapula area kebugaran. ANTARA
Viral Perumahan Mewah di Atas Mal Thamrin City, Aturannya?

Thamrin City di Jakarta Pusat, rupanya bukan hanya tempat pusat belanja atau mal tapi di atas atapnya terdapat kompleks perumahan mewah dua lantai.


Crane Ambruk di Kali Sentiong, Lurah Kebun Kosong: Ada Ganti Rugi

6 Desember 2018

Sebuah crane ambruk menimpa rumah di Jalan Gelindra RT 01 RW 08, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis, 6 Desember 2018. Rumah korban, Husin, 56 tahun, hancur. Husin dan tiga anggota keluarganya mengalami luka-luka. TEMPO/Francisca Christy Rosana
Crane Ambruk di Kali Sentiong, Lurah Kebun Kosong: Ada Ganti Rugi

Lurah Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat, Samsul Ma'arif, mengatakan korban crane ambruk bakal memperoleh ganti rugi dari kontraktor.


Kebakaran di Matraman Tadi Pagi, 28 Rumah Ludes

13 Agustus 2018

Ilustrasi kebakaran. TEMPO/Tony Hartawan
Kebakaran di Matraman Tadi Pagi, 28 Rumah Ludes

Petugas hingga saat ini pun belum bisa memperkirakan berapa jumlah kerugian akibat kebakaran tersebut.


Kebakaran di Matraman, 21 Mobil Pemadam Dikerahkan

13 Agustus 2018

Ilustrasi kebakaran. Dok. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Kebakaran di Matraman, 21 Mobil Pemadam Dikerahkan

Hingga berita ini diturunkan petugas masih mengatasi kebakaran itu dan belum ada laporan tentang korban jiwa.


Menjelang Asian Games, Sandiaga Uno Stop Produksi Tempe Kali Item

26 Juli 2018

Foto aerial Wisma Atlet Kemayoran di dekat Kali Item di Kemayoran, Jakarta, Jumat, 20 Juli 2018. Menjelang pelaksanaan Asian Games 2018, sebagai salah satu tempat penyelenggaraannya, Kota Jakarta terus berbenah dan mempercantik diri. ANTARA/Hafidz Mubarak A
Menjelang Asian Games, Sandiaga Uno Stop Produksi Tempe Kali Item

Sandiaga Uno mengatakan menjelang perhelatan Asian Games 2018 pihaknya segera menghentikan proses produksi tempe di sekitar Kali Item.


Indonesia Segera Kedatangan Dua Giant Panda dari Cina  

22 September 2017

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bersama perwakilan Kedubes Cina, pihak Taman Safari Indonesia, serta Maskapai Garuda Indonesia, menggelar konferensi pers terkait kedatangan dua ekor giant panda (Ailuropoda melanoleuca) dari Cina ke Indonesia, di Komplek KLHK, Jakarta Selatan, Jumat, 22 September 2017. (Tempo/Egi Adyatama)
Indonesia Segera Kedatangan Dua Giant Panda dari Cina  

Indonesia segera kedatangan dua ekor giant panda (Ailuropoda melanoleuca) langsung dari Cina.


Ini Tuntutan Massa Pengepung Kantor LBH

18 September 2017

Kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia di jalan Pangeran Diponegoro, Jakarta Pusat, dikepung massa pada malam ini, 17 September 2017.  Polisi yang terlihat berada di depan gedung pun tak membubarkan aksi massa yang disebut menggunakan emblem LBS itu. TEMPO/Subekti
Ini Tuntutan Massa Pengepung Kantor LBH

Massa menuntut masuk ke dalam gedung LBH. Tawaran dari polisi tak dihiraukan.


Seminar Sejarah 1965 Dibubarkan, Kantor YLBHI Dikepung Malam Ini

17 September 2017

Sejumlah petugas kepolisian berpakaian preman berdiskusi dengan panitian kegiatan asik-asik lewat aksi yang diselenggarakan di LBH Jakarta, 17 September 2017. Pembubaran Seminar Sejarah 1965 kemarin dilakukan oleh polisi dengan alasan tak menyampaikan pemberitahuan lebih dulu. ANTARA/Wahyu Putro A
Seminar Sejarah 1965 Dibubarkan, Kantor YLBHI Dikepung Malam Ini

Kantor YLBHI dikepung massa yang mengancam akan membubarkan acara Asik-Asik yang digagas pasca pembubaran Seminar Sejarah 1965.


WALHI: Pembubaran Seminar Sejarah 1965 Mengancam Demokrasi

17 September 2017

Puluhan polisi memblokade kantor LBH Jakarta, yang sedianya akan melakukan seminar sejarah 1965 bertajuk `Pengungkapan Kebenaran Sejarah 1965/66`, Jakarta Pusat, 16 September 2017. Maria Fransisca.
WALHI: Pembubaran Seminar Sejarah 1965 Mengancam Demokrasi

WALHI turut bersuara atas tindakan Kepolisian membubarkan seminar Sejarah 1965 yang diselenggarakan oleh Lembaga Bantuan Hukum Jakarta.


Pembubaran Seminar Sejarah 1965, Polisi Disebut Pakai Gaya Orba

17 September 2017

Puluhan polisi memblokade kantor LBH Jakarta, yang sedianya akan melakukan seminar sejarah 1965 bertajuk `Pengungkapan Kebenaran Sejarah 1965/66`, Jakarta Pusat, 16 September 2017. Maria Fransisca.
Pembubaran Seminar Sejarah 1965, Polisi Disebut Pakai Gaya Orba

olemik pembubaran seminar Sejarah 1965 masih terus berlangsung.