TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengajak warga Sulawesi Selatan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dalam acara buka bersama puasa Ramadan 2017 di Jakarta. Sebab, jika negara terpecah, kerugian akan dirasakan semua pihak.
"Coba bayangkan sekiranya negeri ini terpecah-pecah, kita semua pergi ke Jawa mesti pakai paspor atau ke mana saja," kata Kalla saat acara buka puasa bersama Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) di halaman Graha Sucofindo, Jakarta Selatan, Ahad, 18 Juni 2017.
Baca:
JK Hadiri Buka Puasa Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan
Cuti Bersama Idul Fitri 2017, PNS Dapat Libur Gratis Lebih Awal
Kalla mengatakan, sebagai warga KKSS, masyarakat yang berasal dari Sulawesi Selatan yang paling menikmati negara kesatuan. Sebab, warga Sulawesi Selatan lebih banyak berada di perantauan dibanding di daerah sendiri. Dengan negara kesatuan, para perantauan dari Sulawesi Selatan bebas ke mana saja dan berada di mana saja. "Itu artinya kita harus menjaga negara ini," kata Kalla.
Meski berada di perantauan, Kalla mengingatkan warga Sulawesi Selatan tetap menjaga adat istiadat yang baik. Misalnya menjaga hubungan dengan baik dan mendahulukan siri atau rasa harga diri untuk berhasil, bukan siri untuk gagal.
Acara buka puasa KKSS dihadiri pejabat yang berasal dari Sulawesi Selatan. Mereka di antaranya Ketua Mahkamah Agung Hatta Ali, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar, serta politikus Partai Golkar, Ibnu Munzir.
Ketua Umum Badan Pengurus Pusat KKSS Sattar Taba mengatakan buka puasa ini dihadiri warga Sulawesi Selatan yang berada di Jabodetabek. "Selain itu, hadir pula 30 pengurus daerah KKSS dari 33 pengurus daerah yang ada di Indonesia," katanya. Acara juga dihadiri pengurus KKSS dari Australia dan Eropa.
Acara buka puasa KKSS di Ramadan 2017 ini dihadiri sekitar 500 orang. Dalam acara ini, Kalla menyerahkan secara simbolis santunan kepada 10 anak yatim se-Jabodetabek. Acara ini juga dimeriahkan dengan bazar sembako.
AMIRULLAH SUHADA