TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan penggunaan teknologi sistem transportasi di Jakarta masih perlu penyempurnaan. Namun dia berharap sistem yang digunakan bukan sekadar uji coba. “Tidak boleh menggunakan teknologi uji coba, harus yang sudah betul-betul terpercaya, sudah terbukti, dan sudah teruji,” ujar Djarot di Balai Kota Jakarta, Selasa, 20 Juni 2017.
Untuk mengembangkan sistem transportasi di Ibu Kota, pemerintah DKI Jakarta membuat kerja sama dengan Universitas Indonesia dan Universitas Gajah Mada. Langkah ini dilakukan semata untuk memperbaiki sistem transportasi di Jakarta.
Penggunaan teknologi dalam sistem transportasi di Jakarta bakal diterapkan pada sejumlah moda transportasi massal seperti light rail transit (LRT), mass rapid transit (MRT), serta sistem jalan berbayar (ERP). Djarot meminta penggunaan teknologi tersebut harus sudah teruji kualitasnya dan sesuai dengan budaya serta sistem transportasi di Jakarta.
“Kalau kerja setengah-setengah bisa disalahin orang. Memang Gubernurnya goblok, bodoh, sekdanya enggak becus, dan dosen UI yang ditugaskan enggak becus. Makanya teknologi yang diterapkan di Jakarta harus betul-betul teruji serta bagus,” kata Djarot.
Djarot berharap perguruan tinggi dapat memberikan kajian kepada Pemprov DKI mengenai apa yang akan terjadi kepada warga DKI Jakarta pada 5 hingga 10 tahun mendatang. Kajian tersebut juga termasuk penggunaan teknologi dalam beberapa pembangunan di Jakarta agar mengantisipasi masa depan kawasan perkotaan.
WULAN | SSN