Mudik H-4 Lebaran, Volume Lalin Cikarang Utama Melonjak 49 Persen  

Editor

Budi Riza

Petugas kepolisian saat mengatur lalu lintas di depan pintu masuk tol Cikarang, Jakarta, 8 Juni 2017. Polda Metro Jaya mendirikan empat pos di sepanjang jalan Tol Jakarta-Bekasi termasuk pos pada KM 11 yang menjadi titik kemacetan arus lalu lintas karena merupakan pertemuan arus dari Samper dan JORR. Tempo/Rizki Putra
Petugas kepolisian saat mengatur lalu lintas di depan pintu masuk tol Cikarang, Jakarta, 8 Juni 2017. Polda Metro Jaya mendirikan empat pos di sepanjang jalan Tol Jakarta-Bekasi termasuk pos pada KM 11 yang menjadi titik kemacetan arus lalu lintas karena merupakan pertemuan arus dari Samper dan JORR. Tempo/Rizki Putra

TEMPO.CO, Jakarta - Jasa Marga mencatat sekitar 116 ribu lebih kendaraan meninggalkan Jakarta melalui Gerbang Tol Cikarang Utama pada empat hari menjelang Lebaran. Jumlah ini mengalami peningkatan sekitar 49 persen dibandingkan data jumlah lalulintas harian rata-rata normal sebanyak 77 ribu kendaraan.

Corporate Communication Jasa Marga Dwimawan, Heru Santoso, mengatakan kenaikan volume kendaraan terjadi secara bertahap di Gerbang Tol Cikarang Utama dalam tiga hari terakhir.

Baca: Arus Mudik di Tol Cipali Melonjak 100 Persen dan Rest Area Sesak

“Jika senin lalu lintas mencapai 100 ribu pemudik, meningkat pada hari Selasa menjadi 108 ribu, dan Rabu kemarin mencapai 116 ribu,” ujar Heru dalam pernyataan resminya, Kamis, 22 Juni 2017.

Dia menambahkan peningkatan volume lalu lintas di Cikarang Utama diperkirakan akan terus bertambah jelang puncak arus mudik, yang diprediksi terjadi hari ini, Kamis, 22 Juni 2017. Jasa Marga memprediksi mencapai jumlah kendaraan yang melintas mencapai 120 ribu pemudik.

Sebelumnya Direktur Utama Jasa Marga, Desi Arryani, telah mengoperasikan 20 gardu transaksi untuk mengantisipasi lonjakan pemudik di Pintu Tol Cikarang Utama selama masa mudik lebaran 2017 ini. Semula, gardu yang beroperasi 13 gardu.

Baca: H-5 Lebaran, Jalur Mudik di Jabar Masih Normal

Tidak hanya itu, Desi menambahkan setiap gardu pembayaran Jasa Marga bakal dipersenjatai dengan alat pembayaran uang elektronik sehingga diharapkan waktu transaksi di gerbang tol dapat dikurangi secara signifikan dan menghindari adanya penumpukan di pintu tol.

Untuk pengendalian beban lalu lintas di ruas jalan tol, Jasa Marga akan menempatkan alat ukur kepadatan atau remote traffic microwave sensor (RTMS) di beberapa lokasi. Rekayasa lalu lintas dengan kepolisian juga akan dilakukan jika terjadi kemacetan.

CAESAR AKBAR | BUDI R

Video Terkait:
Puncak Arus Mudik Akses Tol Solo-Ngawi Diperkirakan Jumat Pagi