TEMPO.CO, Jakarta - Bersama istrinya, Sugeng Riyadi berada di balik pemberdayaan puluhan pengusaha kecil yang memproduksi penganan dan minuman khas untuk oleh oleh dari Jakarta. Mereka mendirikan Roemah Oleh-Oleh atau yang kerap disingkat Romlah untuk menampung dan memasarkan produk dari UMKM itu.
Omzetnya kini Rp 100 juta per bulan hanya dengan modal awal Rp 5 juta pada 2015 lalu. Produk andalan Romlah di antaranya bir pletok, sagon bubuk, dodol Betawi, kembang goyang yang dijual dengan kisaran harga Rp 10-40 ribu per bungkus.
Sugeng, 34 tahun, mengaku tiga bulan pertama merupakan masa tersulit bagi pasangan itu lantaran usahanya belum balik modal. Sugeng lalu mengoptimalkan pemasaran melalui situs, media sosial, dan aplikasi pesan singkat.
Keputusan Sugeng untuk mengubah sistem pemasaran agaknya membuahkan hasil. Situs romlah.com kini terhubung langsung dengan Tokopedia dan Bukalapak yang membuat omzetnya kini melejit.
Sugeng yang berprofesi sebagai karyawan swasta di perusahaan telekomunikasi itu berbagi tugas dengan istrinya, Nia. Sugeng menyusun strategi bisnis, sedangkan Nia mengurus aktivitas harian Romlah.
Bermula dari menyulap rumah mereka di Tanjung Barat, Jakarta Selatan, menjadi toko oleh-oleh dan menghiasnya dengan ornamen khas Betawi, mereka kini outlet Romlah juga dibuka di Harmoni Exchange Mall dan Cilandak Town Square
Berawal dari kebingungannya tentang oleh-oleh khas Betawai, keduanya kini mnikmati manisnya bisnis Romlah.
Baca: Penghargaan Tokoh Metro 2016
LINDA HAIRANI