TEMPO.CO, Jakarta - Gempa tektonik mengguncang Pulau Nias, Sumatera Utara, tepatnya di bagian selatan dan sekitarnya, Sabtu, 24 Juni 2017 pukul 22.34 WIB, bertepatan dengan malam takbiran. Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat dari gempa yang bermagnitudo 5,0 itu berada di laut, namun tidak berpontensi tsunami.
Pusat gempa terletak pada koordinat 98.11° BT dan 0.55° LU dan pada kedalaman 10 kilometer. Jaraknya sekitar 35 kilometer tenggara Nias Selatan.
Berdasarkan analisa Badan Geologi, Bandung, gempa berkedalaman dangkal itu pusatnya berdekatan dengan Pulau Nias. Pulau itu pada umumnya disusun oleh batuan tua Oligosen hingga awal Pleistosen. Sedangkan sebagian kecil di wilayah pesisir barat dan timur Pulau Nias disusun lapisan aluvium berumur kuarter holosen.
"Guncangan gempa akan terasa lebih kuat di daerah yang disusun endapan aluvium dan pelapukan batuan tersier yang bersifat lepas serta tidak terkonsolidasi," kata Kepala Badan Geologi Ego Syahrial melalui keterangan tertulis, Sabtu, 24 Juni 2017. Sifat batuan tersebut memperkuat efek guncangan gempa.
Kejadian gempa tersebut berasosiasi dengan aktivitas penunjaman lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia di lokasi tersebut.
Gempa tidak menyebabkan tsunami. Sebab, meski berpusat di laut, energinya tidak cukup kuat untuk menyebabkan deformasi di bawah laut.
ANWAR SISWADI