TEMPO.CO, Jakarta - Pertemuan pimpinan Gerakan Nasional Pembela Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) dengan Presiden Joko Widodo pada Ahad 25 Juni lalu sudah diketahui Rizieq Syihab.
Ketua DPP Front Pembela Islam (FPI) Sobri Lubis mengatakan, Rizieq Syihab merasa bersyukur atas pertemuan tersebut. Pasalnya hal ini merupakan hal yang sangat diinginkan Rizieq sejak gerakan aksi 411. "Habib Rizieq sangat bersyukur," kata Sobri pada konferensi pers di AQL Islamic Center, Jakarta, Selasa, 27 Juni 2017.
Ditanya soal kondisi Rizieq, Sobri menjelaskan bahwa Rizieq saat ini berada di Yaman dengan perasaan gembira. Ia juga terus berkomunikasi dengan GNPF MUI untuk memantau perkembangan yang terjadi di Tanah Air.
Baca juga: Yusril: Saya Negosiator Rekonsiliasi GNPF MUI dengan Pemerintah
"Jadi tidak ada yang putus komunikasi antara kami dan habib Rizieq. Itu selalu kita laksanakan," katanya
Senada dengan Sobri, Ketua GNPF MUI Bachtiar Nasir juga menyatakan bahwa pertemuan dengan Presiden Jokowi itu sebelumnya telah dikomunikasikan dengan Rizieq. "Tentunya kami koordinasikan dengan Habib Rizieq selaku pembina GNPF MUI, Kami tidak mungkin melupakan beliau," katanya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi menerima kunjungan sejumlah petinggi GNPF MUI di ruang oval Istana Presiden, 25 Juni lalu. Pertemuan itu berlangsung secara tertutup. Hadir bersama dengan Presiden, Menteri Agama Lukman Hakim dan Menkopolhukam Wiranto.
Baca juga: GNPF MUI Minta Rekonsiliasi, Djarot: Kok Aneh, Kami Enggak...
Berdasarkan keterangan Menteri Sekretaris Negara Pratikno, pertemuan tersebut merupakan pertemuan biasa di saat open house Idul Fitri yang dilakukan Presiden Jokowi."Tadi, saat open house, kami lapori Pak Presiden bahwa kawan-kawan GNPF MUI ingin menghadap. Presiden Joko Widodo mempersilakan karena acara hari ini adalah open house," kata Pratikno di Istana Kepresidenan, Ahad, 25 Juni 2017.
INGE KLARA SAFITRI