TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan kondisi di Kawah Sileri, kawasan wisata Dieng, sudah normal. Setelah ada letusan di kawah tersebut kemarin, hingga saat ini tak terpantau lagi ada letusan di sana.
"Sudah normal, tidak ada peningkatan aktivitas atau gas-gas beracun di sana," kata Sutopo menjelaskan kondisi terakhir Kawah Sileri kepada Tempo saat dihubungi, Senin, 3 Juli 2017.
Baca juga: Badan Geologi ESDM: Kawah Sileri Sudah Meletus Sejak April 2017
Sutopo menuturkan sampai pagi ini terpantau tidak ada gempa susulan di Jawah Sileri. Kondisi kawah-kawah lain yang berada di kawasan tersebut juga berada dalam kondisi normal. "Namun dalam radius 100 meter dari bibir kawah, masyarakat dilarang mendekat."
Meski begitu, secara umum masyarakat masih bisa menikmati kawasan wisata Dieng. Sutopo mengimbau masyarakat benar-benar memperhatikan larangan mendekati bibir kawah tersebut, karena sebenarnya sejak Juni lalu sudah ada imbauan seperti itu. "Ditambah kemarin kan memang libur Lebaran," ujar Sutopo.
Sementara korban atas nama Muainah, 44 tahun, asal Paninggaran, Pekalongan, dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Pekalongan karena mengalami retak tulang di lengan sebelah kiri. Korban lainnya yang mengalami luka ringan dan yang tak mengalami luka sudah dipulangkan ke rumah masing-masing.
Menurut Sutopo semua biaya perawatan masyarakat yang berada dekat di bibir kawah saat terjadi letusan ditanggung oleh pengelola kawasan wisata Dieng.
Letusan freatik atau letusan gas dilaporkan terjadi di Kawah Sileri, Kawasan Wisata Dataran Tinggi Dieng, Desa Kepakisan, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Minggu, 2 Juli 2017. Tinggi letusan terpantau mencapai 50 meter ke arah Utara dan Selatan, serta ke arah Water Boom.
DIKO OKTARA
Video Terkait:
Begini Detik-detik Usai Kaawah Sileri Dieng Meletus Fraktik Setinggi 50 Meter