TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat memastikan nama Simpang Susun Semanggi akan tetap seperti diusulkan pada saat pembangunan. Djarot tidak akan mengubahnya menjadi “Lingkar Baja”, yang diusulkan seorang netizen, Silvester Edhiyono. "Kami ini repot, nanti bisa dipersepsikan macam-macam,” kata Djarot di Balai Kota Jakarta, Jumat, 14 Juli 2017.
“Lingkar Baja” diusulkan untuk mengenang jasa Basuki Tjahaja Purnama, atau Ahok, dan Djarot, disingkat menjadi “Baja”. Selain itu, “Baja” digunakan lantaran sebagian besar material dari jalan layang itu terbuat dari baja.
Baca:
Peluncuran Awal Simpang Susun Semanggi pada Lebaran Betawi
Simpang Susun Semanggi Diuji Coba pada Sabtu Pekan Ini
Nama jembatan layang di kawasan Semanggi itu baru akan dibahas dalam rapat pimpinan bersama satuan kerja perangkat daerah pada Senin pekan depan, 17 Juli 2017. Djarot cenderung tidak mengubah nama, tetap menamainya Simpang Susun Semanggi.
Namun usul untuk nama jembatan layang itu akan tetap disampaikan dalam rapat pimpinan. "Untuk diputuskan melalui keputusan gubernur," kata Djarot.
Baca juga:
Diduga Korupsi Tata Air, Kejaksaan Tangkap Pejabat DKI
Pencari Kerja Membludak, Tangerang Batasi Pembuatan Kartu Kuning
Jembatan layang itu akan diresmikan setelah sertifikat layak fungsi dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat keluar sekitar pertengahan Juli 2017. Simpang Susun Semanggi akan open traffic pada akhir Juli.
LARISSA HUDA