TEMPO.CO, Jakarta - Gempa berkekuatan 6 skala richter terjadi di laut Teluk Tomini pada pukul 19.12 WIB tadi. Gempa tersebut terjadi di kedalaman 100 kilometer pada 40 kilometer barat daya Boalemo atau 49 kilometer tenggara Pahuwoto Provinsi Gorontalo.
“Gempa tidak berpotensi tsunami,” ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 15 Juli 2017.
Berdasarkan analisis posko BNPB, guncangan gempa kuat dirasakan di beberapa tempat seperti Kabupaten Bualemo, selama 3-5 detik. Akibat guncangan tersebut, Sutopo mengatakan warga setempat sempat panik dan berhamburan keluar rumah.
Baca juga: BMKG Sebut Gempa Samosir Tak Timbulkan Kerusakan
Getaran kuat gempa bumi juga terasa di Kabupaten Gorontalo Utara sekitar 7 detik, Kabupaten Pohuwato selama 3-5 detik, dan Kota Gorontalo selama 3 detik. “Karena panik, masyarakat di sana juga ikut berhamburan keluar rumah. Belum ada laporan dampak,” ujar Sutopo.
Berdasarkan analisis peta, gempa tersebut memiliki intensitas II SIG BMKG (IV MMI) di Bone Bolango, Kota Gorontalo, dan Kabupaten Gorontalo. Kemudian intensitas II SIG BMKG (III-IV MMI) terjadi di Manado dan Tondano. Artinya, kata Sutopo, gempa tersebut berintensitas ringan hingga sedang.
Baca: Gempa 5 Skala Richter di Padangsidempuan, Penduduk Panik
Begitu pula di beberapa daerah seperti di Buol berintensitas II SIG BMKG (IV MMI); II SIG BMKG (III-IV MMI) di Tolitoli; II SIG BMKG (III MMI) di Luwuk. Menurut Sutopo, gempa tersebut diperkirakan tidak menimbulkan kerusakan yang masif. “Umumnya dampak gempa merusak jika memiliki intensitas di atas VI MMI (kuat),” ujar Sutopo.
Menurut Sutopo, gempa berkuatan 6 SR tersebut kemungkinan disebabkan oleh sesar aktif Gorontalo, khususnya segmen sesar Gorontalo yang terdapat di laut. Sesar Gorontalo merupakan struktur sesar yang berarah tenggara-barat laut yang melintasi Kota Gorontalo dan memotong lengan utara Sulawesi, hingga menghubungkan laut Sulawesi dan perairan Teluk Tomini.
LARISSA HUDA