TEMPO.CO, Jakarta -Sepekan terakhir marak isu akan terjadinya reshuffle Kabinet Kerja Jokowi – JK. Kepala Kantor Staf Presiden Teten Masduki mengaku tidak mengetahui soal rencana Presiden Joko Widodo akan melakukan reshuffle kabinet atau perombakan kabinet.
"Saya engga tahu reshuffle itu kapan. Tapi yang mau saya sampaikan bahwa memang dari waktu ke waktu Presiden terus melecut para menterinya untuk lebih perform," kata Teten, Rabu, 12 Juli 2017. Nama Teten Masduki pun mengaku jika terjadi reshuffle kabinet Jokowi, dirinya siap untuk direshuffle. “Menteri-menteri pun harus siap, saya saja siap,” kata Teten.
Baca juga:
Pengamat Politik Ini Yakin Akan Ada Reshuffle Kabinet Jokowi
Pekan lalu, Presiden Jokowi pun memastikan tidak akan ada reshuffle kabinet dalam waktu dekat. "Enggak ada reshuffle hari ini. Enggak ada. Minggu ini juga enggak ada," ujar Jokowi saat meninjau hunian rumah bagi warga di Perumahan Pesona Bukti Batuah, Balikpapan, Kalimantan, Kamis, 13 Juli 2017.
Namun, isu reshiffle kabinet itu tak berhenti. Bahkan, saling sindir antar partai pendukung pemerintah pun mengemuka pula. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut, partai pendukung pemerintah yang setengah-setengah sikapnya tak membuat kabinet solid.
Baca pula:
Isu Reshuffle Kabinet Menguat, PDIP Incar Posisi Menteri BUMN
Seorang pejabat yang mengetahui pembahasan rencana reshuffle menyatakan PDI Perjuangan menyodorkan nama Wahyu Sakti Trenggono untuk menggantikan Rini. Seorang lainnya, yang diajak Presiden Jokowi berdiskusi ihwal reshuffle, juga menyebut partai berlambang banteng moncong putih itu mengusulkan Trenggono. “PDIP ingin Trenggono masuk kabinet,” katanya.
Mengenai reshuffle kabinet Jokowi, analis politik dari Universitas Indonesia Donny Gahral Adiansyah mengatakan, jika ada reshiffle itu merupakan hal yang lumrah. Menurutnya, reshuffle kabinet bisa saja dilakukan untuk memastikan bahwa semua pembantu presiden tegak lurus dan tidak dua kaki.
“Reshuffle kabinet Jokowi juga memastikan dukungan politik partai pendukung tetap solid. Tidak ada lagi partai yang memiliki wakil di kabinet tetapi bersikap layaknya oposisi,” kata Donny, kepada Tempo, Senin, 17 Juli 2017.
S. DIAN ANDRYANTO