TEMPO.CO, Bandung - Selama sepekan terakhir, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG mencatat adanya sembilan gempa yang kekuatannya signifikan di Indonesia. Guncangan gempanya terasa kuat hingga membuat panik warga di beberapa daerah.
Gempa kuat yang terbaru hingga Ahad sore, 16 Juli 2017, terjadi di Pulau Buru bagian selatan berkekuatan magnitudo 4,4 dengan skala intensitas gempa III MMI pada pukul 10.35 WIB. Pusat gempa di laut pada titik koordinat 3.87 LS dan 126.76 BT, berjarak sekitar 5 kilometer sebelah selatan Namrole dari kedalaman 18 kilometer.
Baca juga:
BMKG: Tiga Gempa Susulan Terjadi di Gorontalo
Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Daryono mengatakan, delapan gempa lain yang siginifikan atau terasa kuat dalam sepekan yaitu gempa Donggala bermagnitudo 3,3 pada 10 Juli 2017, kemudian gempa selatan Jawa Barat dengan magnitudo 4,5 pada 11 Juli. Pada tanggal yang sama terjadi gempa Sidikalang bermagnitudo 5,4 dan gempa Sorong berskala magnitudo 4,0.
Berikutnya gempa selatan Jawa Barat kembali dengan magnitudo 4,9 serta gempa Bima bermagnitudo 5,1 yang terjadi 13 Juli. Menyusul berikutnya gempa Padang Sidempuan bermagnitudo 5,0 pada 14 Juli, serta gempa Gorontalo dengan magnitudo 5,9 pada Sabtu, 15 Juli 2017.
Baca pula:
Gorontalo Diguncang Gempa 6 SR, Warga Berhamburan Keluar Rumah
Hingga Ahad pagi, kata Daryono, BMKG belum mendapat laporan adanya kerusakan bangunan. “Gempa Gorontalo mengguncang tiga provinsi yaitu Sulawesi Tengah, Gorontalo, dan Sulawesi Utara,” katanya, Ahad, 16 Juli 2017.
Berdasarkan laporan, dampak gempa hanya menimbulkan guncangan kuat yang menimbulkan kepanikan warga. Banyak warga berlarian ke luar rumah untuk menyelamatkan diri. Selain itu BMKG mencatat laporan ada tembok bangunan rumah yang retak ringan dan barang dagangan di beberapa supermarket di Kota Gorontalo berjatuhan. “Hasil monitoring BMKG hingga (Ahad) pagi ini sudah terjadi gempa susulan sebanyak 9 kali dengan kekuatan yang semakin mengecil di bawah magnitudo 4,0,” ujar Daryono.
Silakan baca:
BMKG Sebut Gempa Samosir Tak Timbulkan Kerusakan
Gempa Gorontalo menimbulkan guncangan pada wilayah yang luas hingga Menado, Luwuk, Poso, dan Tolitoli. Penyebabnya, kata Daryono, karena kedalaman sumber gempanya (hiposenter) berada di kedalaman 115 kilometer akibat aktivitas Subduksi Lempeng Laut Sulawesi yang menyusup ke selatan hingga di bawah Teluk Tomini. “Semakin dalam hiposenter gempa kuat, dampak guncangan yang ditimbulkan akan semakin luas,” kata dia.
BMKG menilai rentetan sembilan aktivitas gempa bumi tersebut dalam taraf wajar. Tiap gempa yang terjadi tidak berhubungan satu sama lain. “Seluruh aktivitas gempa itu terjadi di zona sumber gempa masing-masing yang memang sudah saatnya mengalami pelepasan medan tegangan kerak bumi,” ujarnya.
ANWAR SISWADI