TEMPO.CO, KLATEN -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani meresmikan sarana dan prasarana jaringan irigasi air tanah (JIAT) di Desa Joho, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, pada Senin sore, 17 Juli 2017.
"Jangan hanya diterima, JIAT ini juga harus dirawat dan dipelihara. Karena pompa airnya bisa mengairi lahan sekitar seluas 20 - 25 hektare," kata Puan. Sebelum berpidato, Puan juga meminta maaf kepada ratusan warga Desa Joho yang sudah menunggunya sejak siang. "Maaf saya telat karena di Jakarta tadi pesawatnya diminta tidak terbang dulu," kata Puan.
Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Imam Santoso mengatakan, total ada enam sarpras JIAT di Jawa Tengah yang diresmikan secara bersamaan pada hari ini. Enam JIAT yang dibangun pada kurun 2015 - 2016 itu tersebar di enam desa di Kabupaten Klaten, Karanganyar, dan Sragen.
SIMAK: Setya Novanto Tersangka: Jumlah Harta 114,8 M, Utang Nol
"Debit air tiap pompa air dalam sarpras JIAT ini rata-rata 15 - 20 liter per detik dan luas area yang ditangani sekitar 25 hektare. Tiap pompa air itu akan dikelola oleh kelompok tani setempat," kata Imam. Di Jawa Tengah, total ada sekitar 600 sarpras JIAT yang sudah dibangun dan dioperasikan.
Menurut Imam, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat selama ini tidak hanya mengerjakan proyek-proyek skala besar seperti pembangunan jalan tol hingga bendungan di seluruh Indonesia. "Di samping program-program jangka panjang itu juga ada program-program jangka pendek yang manfaatnya bisa segera dirasakan masyarakat seperti sarpras JIAT, " kata Imam saat ditemui Tempo seusai acara peresmian.
BACA: Jokowi Bagi-bagi KJS = Kartu Sepeda Jokowi
Imam mengaku tidak hapal berapa total sarpras JIAT yanh telah dan akan dibangun di seluruh Indonesia. "Yang jelas sudah ribuan jumlahnya. Angka persisnya saya tidak hapal," kata dia.
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo Yudi Pratomo mengatakan, sarpras JIAT dibangun di daerah-daerah yang bertanah subur namun tidak memiliki cadangan air permukaan. "Kalau musim kemarau sebentar saja, di sini sudah kesulitan air," kata Yudi. Dia mengimbau warga dan petani memanfaatkan pompa air JIAT untuk memprioritaskan tanaman palawija. "Menanamnya juga harus serempak agar operasional pompa airnya tidak boros," kata Yudi kepada Tempo.
BACA: Kenapa Jokowi Bagi-Bagi Sepeda Buat Anak Sekolah
Selain meresmikan sarpras JIAT, Puan juga menanyakan hal ihwal penggunaan dana desa secara detail kepada Kepala Desa Joho, Sumarno Wongso Manggolo. Untuk mengklarifikasi keterangan Sumarno, Puan juga meminta empat warga setempat untuk maju ke atas panggung. Layaknya kunjungan Presiden Joko Widodo di sejumlah daerah, setelah berhasil menjawab seluruh pertanyaannya, Puan langsung mempersilakan Sumarno beserta empat warganya untuk mengambil hadiah langsung berupa empat buah sepeda dan sebuah rice-cooker.
DINDA LEO LISTY