TEMPO.CO, Padang - Pengurus Partai Golkar Sumatera Barat meminta pengurus pusat segera bertindak untuk menyelamatkan Golkar setelah penetapan Setya Novanto sebagai tersangka. KPK menetapkan Ketua Umum DPP Partai Golkar Setya Novanto sebagai tersangka dalam kasus korupsi kartu tanda penduduk elektronik e-KTP.
"Kami berharap partai segera konsolidasi internal dalam rangka menyelamatkan partai ke depan," ujar Sekretaris DPD Partai Golkar Sumatera Barat Desra Ediwan, Selasa, 18 Juli 2017.
Menurut Desra, harus ada pelaksana tugas untuk menggantikan posisi Setya Novanto sebagai ketua umum partai. Sebab, Setya, yang sedang menjalani proses hukum di KPK, tak akan fokus memimpin partai berlambang beringin ini.
Baca: Tersangka E-KTP, ICW: Setya Novanto Harus Mundur dari Ketua DPR
Desra mengatakan pelaksana tugas yang ditunjuk berdasarkan AD/ART partai harus segera menyiapkan musyawarah nasional luar biasa Golkar. "Munaslub di Partai Golkar harus segera disiapkan agar partai ini tetap bisa menjalankan roda organisasinya dengan pelbagai agenda politik di Tanah Air," ujar mantan Wakil Bupati Solok itu.
Desra mengatakan kasus yang sedang dijalani Setya Novanto merupakan ujian berat bagi semua kader. Namun kasus ini akan menjadikan kader Golkar semakin dewasa menghadapi pelbagai persoalan ke depannya.
Ketua KPK Agus Rahardjo mengumumkan penetapan Setya Novanto sebagai tersangka dalam jumpa pers di gedung KPK, Senin, 17 Juli 2017. Penetapan tersangka ini setelah mencermati fakta persidangan atas terdakwa Irman dan Sugiharto terhadap kasus e-KTP tahun 2011-2012.
Baca: Setya Novanto Tersangka, Golkar Rapat Pleno Hari Ini
"KPK menetapkan SN (Setya Novanto), anggota DPR, sebagai tersangka dengan tujuan menyalahgunakan kewenangan sehingga diduga mengakibatkan negara rugi Rp 2,3 triliun," kata Agus.
ANDRI EL FARUQI
Video Terkait:
Setya Novanto Jadi Tersangka, Sekjen Golkar Beri Pernyataan