Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dampak Bullying Bukan Sesaat, Efeknya Depresi Tak Berujung

Editor

Susandijani

image-gnews
Ilustrasi anak korban bully/risak. Shutterstock.com
Ilustrasi anak korban bully/risak. Shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Jangan pernah mengira kasus perundungan atau bullying akan berdampak sesaat, yakni waktu kejadian. Bila terjadi pada anak-anak usia sekolah, dampak dari perundungan ini akan terbawa sampai dewasa.

Menurut laman masterinpsychologyguide, dampak psikologis pembulian itu sangat panjang dan mempengaruhi kesehatan mereka yang terlibat di kemudian hari. Lalu, dampak apa saja yang mungkin terlihat?

#Korban
Jika anak-anak sudah menjadi korban pembulian, mereka biasanya lebih senang menyendiri. Bila mereka pada dasarnya sudah pendiam, pemalu, dan tidak percaya diri, semua sifat itu akan semakin buruk. Mereka juga kesulitan untuk berinteraksi dengan teman-temannya. Sering disakiti, dipermalukan, dan dikucilkan akan membuat mereka makin menenggelamkan diri dalam dunianya. (baca :3 Cara Mencegah Anak Alami Anoreksia Nervosa

Buat mereka, dunia bukanlah tempat yang menyenangkan, tapi penuh dengan kesedihan, kegelisahan, depresi, kesepian. Anak-anak jadi tak nafsu makan, sulit tidur, dan tak lagi menikmati kegiatan yang sebelumnya mereka gemari. Nilai akademis menurun, bahkan mereka jadi sering membolos atau berhenti sekolah. Tak sedikit yang menjadi pemarah. Banyak laporan bahwa para pelaku penembakan di sekolah-sekolah adalah korban pembulian.

Dampak jangka panjang, biasanya para korban mengalami depresi dan kegelisahan yang tak berkesudahan. Mereka tak suka melakukan hal-hal yang buat orang lain menyenangkan. Mereka juga sulit menjaga hubungan baik dengan teman-teman atau pasangan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

#Pelaku
Kita mungkin sulit memaafkan sikap para pelaku pembulian. Tapi sebenarnya, mereka juga memikul dampak psikologis jangka pendek dan panjang yang sama parahnya dengan korban. Para pelaku biasanya sulit berinteraksi dengan teman-temannya. Karena sifat yang kasar, manipulatif, kejam, tak punya empati, dan secara umum tidak menyenangkan membuat mereka tak punya banyak teman. Para pelaku itu biasanya juga lebih berisiko kecanduan alkohol dan narkoba saat beranjak dewasa, sering terlibat perkelahian, vandalisme, dan tidak tamat sekolah.(baca :Anak Terlalu Manja, Orang Tua Lakukan 4 Langkah Berikut)

Para pelaku biasanya juga tumbuh sebagai orang dewasa yang tak bahagia. Apapun yang mereka lakukan untuk terlibat dalam dunia di sekitar mereka saat dewasa sering tak berjalan baik karena lingkungan tak suka orang yang gampang marah dan menyukai kekerasan. Para pelaku juga sulit mempertahankan pekerjaan, menjaga pertemanan, dan menjaga hubungan asmara atau keluarga.

Peran orang tua dan guru sangat dibutuhkan untuk mencegah perundungan. Mereka harus bisa menunjukkan sikap tegas tidak mentolerir segala bentuk perundungan.

PIPIT

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Proses Diversi Kasus Bullying di Binus School Serpong Gagal, Keluarga Korban Pilih Dilanjutkan ke Proses Hukum

9 hari lalu

Suasana di depan sekolah internasional Binus School Serpong pasca viralnya berita  perundungan di antara siswanya di Tangerang, Banten, Rabu, 21 Februari 2024. Pihak sekolah memastikan seluruh siswa yang terlibat kasus perundungan oleh geng pelajar Binus sudah dikeluarkan dari sekolah. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Proses Diversi Kasus Bullying di Binus School Serpong Gagal, Keluarga Korban Pilih Dilanjutkan ke Proses Hukum

Keluarga anak korban bullying geng pelajar Binus School Serpong enggan berdamai. Mereka tetap akan melanjutkan kasus ke proses hukum.


KPAI Terima 141 Aduan Kekerasan Anak Sepanjang Awal 2024, 35 Persen Terjadi di Sekolah

16 hari lalu

Ilustrasi persekusi, bullying. Shutterstock
KPAI Terima 141 Aduan Kekerasan Anak Sepanjang Awal 2024, 35 Persen Terjadi di Sekolah

Sepanjang awal 2024, KPAI mencatat ada 46 kasus anak mengakhiri hidup akibat kekerasan anak, yang hampir separuhnya terjadi di satuan pendidikan.


Kuasa Hukum Korban Perundungan Geng Tai Binus School Serpong Minta 4 Pelaku Segera Ditahan

18 hari lalu

Geng Tai Binus School Serpong Beri Keuntungan ke Anggota: dari Uang Parkir hingga Derajat Dinaikkan
Kuasa Hukum Korban Perundungan Geng Tai Binus School Serpong Minta 4 Pelaku Segera Ditahan

Kuasa hukum korban perundungan Geng Tai SMA Binus School Serpong meminta agar empat tersangka segara ditahan.


Sudah Ada 9 Generasi, Aksi Perundungan di Geng Tai Muncul Sejak 4 Tahun Terakhir

18 hari lalu

Binus School Serpong. Tempo/Muhammad Iqbal
Sudah Ada 9 Generasi, Aksi Perundungan di Geng Tai Muncul Sejak 4 Tahun Terakhir

Aksi perundungan Geng Tai di Binus School Serpong sudah terjadi sejak empat tahun lalu.


Kasus Bullying Binus School, Korban Ingin Bergabung ke Geng GT untuk Dapat Tempat Parkir

19 hari lalu

Binus School Serpong. Tempo/Muhammad Iqbal
Kasus Bullying Binus School, Korban Ingin Bergabung ke Geng GT untuk Dapat Tempat Parkir

Polres Tangerang Selatan menetapkan delapan anak berhadapan dengan hukum (ABH) dan empat orang tersangka dalam kasus bullying di Binus School Serpong.


Artis VR dan AS Datangi Rumah Korban Bullying di Binus School Serpong, Minta Maaf atas Ulah Anaknya

20 hari lalu

Suasana di depan sekolah internasional Binus School Serpong pasca viralnya berita  perundungan di antara siswanya di Tangerang, Banten, Rabu, 21 Februari 2024. Pihak sekolah memastikan seluruh siswa yang terlibat kasus perundungan oleh geng pelajar Binus sudah dikeluarkan dari sekolah. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Artis VR dan AS Datangi Rumah Korban Bullying di Binus School Serpong, Minta Maaf atas Ulah Anaknya

Artis VR dan eks anggota DPR RI berinisial AS mendatangi rumah korban perundungan yang diduga dilakukan oleh anak-anak mereka di Binus Serpong


Pakar Hukum Pidana Sarankan Penyelesaian Kasus Bullying Siswa Binus di Peradilan sebagai Upaya Penjeraan

23 hari lalu

Penetapan tersangka dan ABH dalam kasus bullying geng pelajar Binus School Serpong di Mapolres Tangerang Selatan, Jumat 1 Maret 2024. TEMPO/Muhammad Iqbal
Pakar Hukum Pidana Sarankan Penyelesaian Kasus Bullying Siswa Binus di Peradilan sebagai Upaya Penjeraan

Pakar hukum pidana menilai penyelesaian kasus bullying siswa Binus tak hanya dilakukan dengan mediasi.


Jalan Memutar Jokowi Menguasai Golkar

24 hari lalu

Jalan Memutar Jokowi Menguasai Golkar

Presiden Jokowi juga telah memberikan restu kepada Bahlil sejak Juli tahun lalu.


Komisi X DPR Minta Kemendikbudristek Bentuk Satgas Cegah Perundungan, Ini Alasannya

24 hari lalu

Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda. Foto: Dep/nr
Komisi X DPR Minta Kemendikbudristek Bentuk Satgas Cegah Perundungan, Ini Alasannya

Setelah pembentukan satgas, para pelaku perundungan harus ditindak melalui pemberian sanksi hukum untuk memberikan efek jera.


Marak Kasus Bullying, Jokowi kepada Guru: Jangan Sampai Ada Siswa Ketakutan di Sekolah

24 hari lalu

Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutan dalam acara Peringatan HUT ke-78 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan Hari Guru Nasional (HGN) Tahun 2023 di Jakarta, pada Sabtu 25 November 2023. ANTARA/Yashinta Difa
Marak Kasus Bullying, Jokowi kepada Guru: Jangan Sampai Ada Siswa Ketakutan di Sekolah

Presiden Joko Widodo menunjukkan perhatiannya atas perundungan (bullying) yang terjadi di sekolah-sekolah.