Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Orang Tua Pelaku Bullying Mahasiswa Gunadarma Meminta Maaf

image-gnews
Mansur, ayahanda mahasiswa yang enjadi korban perundungan atau bully oleh rekannya di Universitas Gunadarma, Depok, Jawa Barat. ANTARA News
Mansur, ayahanda mahasiswa yang enjadi korban perundungan atau bully oleh rekannya di Universitas Gunadarma, Depok, Jawa Barat. ANTARA News
Iklan

TEMPO.CO, Depok - Orang pelaku bullying berinisial, HHP, meminta maaf atas tindakan anaknya terhadap MF, teman sekelasnya di Universitas Gunadarma. "Saya meminta maaf, atas tindakan anak saya," kata Sudarisman, orang tua HHP, Rabu, 19 Juli 2017.

Ia menuturkan anaknya tidak berniat merisak (membully) MF, yang menjadi teman sekelas dan sejurusan di jurusan sistem informatika Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Gunadarma.

Baca: Gunadarma Agendakan Pertemuan dengan Keluarga Korban Bullying  

Dalam video berdurasi 14 detik, terlihat anaknya menarik tas MF, yang akhirnya ditepis olehnya. "Anak saya hanya bercanda," ujarnya. "Tidak mempunyai niat mengejek atau menyakiti."

Sudarisman mengatakan anaknya memang mempunyai riwayat gangguan perkembangan syaraf yang menimbulkan gangguan interaksi sosial saat masih kecil. Pada usia delapan tahun, HHP, pernah menjalani terapi motorik dan sequance. "Justru anak saya yang mempunyai riwayat dalam masalah interaksi sosial," ucapnya.

Baca: Mahasiswa Gunadarma Desak Rektor Beri Sanksi Perisak MF

Terapi motorik dilakukan untuk merangsang respon anaknya terhadap lingkungannya. Musabanya, saat masih kecil, anaknya mesti benar-benar memegang benda yang dengan kencang untuk merespon lingkungannya.

"Bahkan, temannya saat SD pernah terdorong. Padahal, anak saya cuma niat memegangnya," ujarnya. "Itu karena sensor motorik tubuhnya belum seimbang."

Bac: Bullying di Gunadarma, Orang Tua MF Belum Maafkan Pelaku

Sedangkan Sequence adalah rangkaian gambar secara berurutan dari suatu kegiatan misalkan kegiatan mencuci tangan, mandi, mencuci baju dan lain-lain. "Justru anak saya yang memang sejak kecil, mempunyai riwayat. Dan sebagai anak berkebutuhan khusus," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia menuturkan tidak mau menuntut pembelaan terhadap perlakuaan anaknya bersama teman-temannya, terhadap MF. Apalagi, saat ini anaknya pun mendapat perlakuan tidak adil dari pengguna media sosial.

Baca: Bullying di Gunadarma, Orang Tua MF Minta Kampus Pasang CCTV

"Anak saya disebut pembully. Justru anak saya sekarang seperti dibully oleh media sosial, yang tidak tahu duduk persoalannya," ujarnya. Ditambah, pada video yang beredar, MF disebut sebagai anak berkebutuhan sosial. Sedangkan, orang tua MF pun sudah membantahnya.

Namun, Sudarisman mengakui bahwa perbuatan anaknya tidak bisa dibenarkan. "Kami meminta maaf kepada keluarga MF, dan seluruh keluarganya," ucapnya.

Baca: Bullying di Gunadarma, Orang Tua MF Akan Polisikan 3 Pelaku  

Selain itu, ia berharap agar Gunadarma dalam menjatuhi sanksi melihat juga riwayat para pelaku. "Anak saya memang mempunyai riwayat sebagai anak berkebutuhan khusus. Dan saya mempunyai surat rekomendasi dari rumah sakit Harapan Kita terhadap riwayatnya," ujarnya.

HPP mengakui kesalahanya dan ingin secara langsung meminta maaf kepada MF, dan orang tuanya. "Perbuatan saya salah. Saya tidak akan mengulangi lagi," ucapnya. HPP juga menyarankan agar siapa pun menghindari canda secara berlebihan. "Sebab, akibatnya bisa seperti ini."

IMAM HAMDI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Universitas Gunadarma Bikin Perahu dan Sepeda Listrik Amfibi, Klaim Andal dan Menyenangkan

5 hari lalu

Ujicoba sepeda listrik amfibi kolaborasi Universitas Gunadarma (UG) dan Kartanagari Group di UG Technopark, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur, Jumat, 22 Maret 2024. Foto : Humas Universitas Gunadarma
Universitas Gunadarma Bikin Perahu dan Sepeda Listrik Amfibi, Klaim Andal dan Menyenangkan

Universitas Gunadarma meluncurkannya di UG Technopark, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur, bertepatan dengan Hari Air Sedunia pada 22 Maret 2024.


Proses Diversi Kasus Bullying di Binus School Serpong Gagal, Keluarga Korban Pilih Dilanjutkan ke Proses Hukum

9 hari lalu

Suasana di depan sekolah internasional Binus School Serpong pasca viralnya berita  perundungan di antara siswanya di Tangerang, Banten, Rabu, 21 Februari 2024. Pihak sekolah memastikan seluruh siswa yang terlibat kasus perundungan oleh geng pelajar Binus sudah dikeluarkan dari sekolah. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Proses Diversi Kasus Bullying di Binus School Serpong Gagal, Keluarga Korban Pilih Dilanjutkan ke Proses Hukum

Keluarga anak korban bullying geng pelajar Binus School Serpong enggan berdamai. Mereka tetap akan melanjutkan kasus ke proses hukum.


KPAI Terima 141 Aduan Kekerasan Anak Sepanjang Awal 2024, 35 Persen Terjadi di Sekolah

16 hari lalu

Ilustrasi persekusi, bullying. Shutterstock
KPAI Terima 141 Aduan Kekerasan Anak Sepanjang Awal 2024, 35 Persen Terjadi di Sekolah

Sepanjang awal 2024, KPAI mencatat ada 46 kasus anak mengakhiri hidup akibat kekerasan anak, yang hampir separuhnya terjadi di satuan pendidikan.


Kuasa Hukum Korban Perundungan Geng Tai Binus School Serpong Minta 4 Pelaku Segera Ditahan

18 hari lalu

Geng Tai Binus School Serpong Beri Keuntungan ke Anggota: dari Uang Parkir hingga Derajat Dinaikkan
Kuasa Hukum Korban Perundungan Geng Tai Binus School Serpong Minta 4 Pelaku Segera Ditahan

Kuasa hukum korban perundungan Geng Tai SMA Binus School Serpong meminta agar empat tersangka segara ditahan.


Sudah Ada 9 Generasi, Aksi Perundungan di Geng Tai Muncul Sejak 4 Tahun Terakhir

18 hari lalu

Binus School Serpong. Tempo/Muhammad Iqbal
Sudah Ada 9 Generasi, Aksi Perundungan di Geng Tai Muncul Sejak 4 Tahun Terakhir

Aksi perundungan Geng Tai di Binus School Serpong sudah terjadi sejak empat tahun lalu.


Kasus Bullying Binus School, Korban Ingin Bergabung ke Geng GT untuk Dapat Tempat Parkir

20 hari lalu

Binus School Serpong. Tempo/Muhammad Iqbal
Kasus Bullying Binus School, Korban Ingin Bergabung ke Geng GT untuk Dapat Tempat Parkir

Polres Tangerang Selatan menetapkan delapan anak berhadapan dengan hukum (ABH) dan empat orang tersangka dalam kasus bullying di Binus School Serpong.


Artis VR dan AS Datangi Rumah Korban Bullying di Binus School Serpong, Minta Maaf atas Ulah Anaknya

20 hari lalu

Suasana di depan sekolah internasional Binus School Serpong pasca viralnya berita  perundungan di antara siswanya di Tangerang, Banten, Rabu, 21 Februari 2024. Pihak sekolah memastikan seluruh siswa yang terlibat kasus perundungan oleh geng pelajar Binus sudah dikeluarkan dari sekolah. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Artis VR dan AS Datangi Rumah Korban Bullying di Binus School Serpong, Minta Maaf atas Ulah Anaknya

Artis VR dan eks anggota DPR RI berinisial AS mendatangi rumah korban perundungan yang diduga dilakukan oleh anak-anak mereka di Binus Serpong


Geger Rekapitulasi Suara di Kota Depok: Dugaan Intimidasi hingga Viral Surat PPK Mundur

21 hari lalu

Sejumlah massa dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Depok membawa miniatur keranda berkain putih bertuliskan 'Matinya Demokrasi' saat menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor KPU Depok, Jawa Barat, Rabu, 6 Maret 2024. Aksi tersebut buntut dari temuan dugaan penggelembungan suara saat rekapitulasi suara di panitia pemilihan kecamatan (PPK) guna meningkatkan suara salah satu caleg DPR RI Dapil VI dari partai lain dan berharap agar KPU Kota Depok tegas menjunjung netralitas hingga integritas agar pesta demokrasi yang jujur dan adil. TEMPO/M Taufan Rengganis
Geger Rekapitulasi Suara di Kota Depok: Dugaan Intimidasi hingga Viral Surat PPK Mundur

Proses rekapitulasi penghitungan suara di Kota Depok diwarnai dugaan intimidasi. Proses rekapitulasi sempat terhenti.


Pakar Hukum Pidana Sarankan Penyelesaian Kasus Bullying Siswa Binus di Peradilan sebagai Upaya Penjeraan

24 hari lalu

Penetapan tersangka dan ABH dalam kasus bullying geng pelajar Binus School Serpong di Mapolres Tangerang Selatan, Jumat 1 Maret 2024. TEMPO/Muhammad Iqbal
Pakar Hukum Pidana Sarankan Penyelesaian Kasus Bullying Siswa Binus di Peradilan sebagai Upaya Penjeraan

Pakar hukum pidana menilai penyelesaian kasus bullying siswa Binus tak hanya dilakukan dengan mediasi.


Jalan Memutar Jokowi Menguasai Golkar

24 hari lalu

Jalan Memutar Jokowi Menguasai Golkar

Presiden Jokowi juga telah memberikan restu kepada Bahlil sejak Juli tahun lalu.