TEMPO.CO, Jakarta - Sembilan anak pelaku bullying di Thamrin City diserahkan kepada Kementerian Sosial. Selasa malam, 18 Juli 2017 mereka dibawah ke fasilitasi rehabilitasi yang ada di Jakarta Timur. Disana mereka direhabilitasi selama tiga bulan.
Tempo mengunjungi tempat mereka direhabilitasi selama tiga bulan ke depan. Suasana tampak lengang saat Tempo memasuki Panti Sosial Marsudi Putra (PSMP) Handayani, Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur, Rabu, 19 Juli 2017.
Baca: Djarot Persilakan Pelaku Bullying Daftar di Sekolah Swasta
“Kesembilan anak itu setelah menyelesaikan rehabilitasi harus sudah bisa sekolah lagi," kata Kepala PSMP Handayani, Neneng Heryani. Hal ini sudah disampaikan kepada Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah I Jakarta Pusat.
Jaminan, kata Neneng telah disampaikan oleh Dinas Pendidikan. Walaupun kedepannya tidak bisa lagi sekolah di sekolah sebelumnya. "Keberlanjutan pendidikan mereka harus menjadi fokus utama," katanya.
Baca: KPAI Sesali Bentuk Sanksi untuk Pelaku Bullying di Thamrin City
Aktivitas kesembilan anak, menurut Neneng, seharian mereka menjalani pemeriksaan psikologi dan kesehatan. Untuk sementara mereka ditempatkan di Rumah Antara sebagai penghuni baru.
PSMP Handayani ini mempunyai fasilitas bimbingan konseling, ruang minat bakat, fasilitas pendidikan SD dan SMP juga ada.
Anak -anak yang menjalani rehabilitasi di PSMP belajar berbagai ketrampilan. "Anak-anak juga bisa sablon juga loh," kata salah seorang pegawai PSMP Handayani, Tirani Larasati.
Baca: Cegah Bullying di Sekolah, Sandiaga Uno: Belajar dari Labschool
Perempuan yang akrab disapa Lana itu menjelaskan bahwa di PSMP memiliki 10 asrama untuk anak dibawah umur yang terjerat kasus pidana. Tujuh untuk putra dan dua untuk putri. "Rumah Antara ini diperuntukan untuk penghuni baru," kata Lana sambil menunjukan tempat yang menjadi lokasi tempat tinggal sembilan anak pelaku bullying di Thamrin City.
Perjalanan kemudian ke gedung minat bakat. Saat menyusuri jalan disela-sela asrama, kami berpapasan dengan dua anak lelaki. "Anak penghuni asrama itu, yang baju biru kasus penggeroyokan dan pakai peci kasus narkoba," katanya.
Baca: Pelaku Bullying di Thamrin City Direhabilitasi Selama 3 Bulan
Di Gedung Minat Bakat, Laras menjelaskan juga dilengkapi oleh ruang konsultasi dan terapi. Siswa binaan setiap minggu minimal dua kali harus menjalani konsultasi. "Ada juga yang menjalani terapi," katanya.
Menurut Lana, fasilitas gedung juga dilengkapi oleh aula untuk pengembangan kesenian. Anak-anak bisa belajar tari tradisional seperti reog dan piring. "Tari modern dance juga diajarkan," ujarnya.
Di PSMP Handayani ada juga fasilitas pendidikan dari SD dan SMP. Untuk sekolah dasar yang disediakan kelas V dan VI. "Guru-gurunya dari dinas pendidikan dan setiap orang mengawal satu kelas," katanya.
IRSYAN HASYIM