TEMPO.CO, Jakarta - Masih buntunya pengungkapan kasus penyerangan terhadap penyidik KPK, Novel Baswedan, hingga hari ke-101 ini, membuat prihatin Koordinator Indonesia Corruption Watch atau ICW, prihatin.
Berbagai upaya pihak KPK dan aktivis anti-korupsi untuk mendesak Preisden Jokowi dan kepolisian pun belum membuahkan hasil untuk membuat tim independen pengusutan kasus kekerasan kepada Novel Baswedan. Hingga digantinya Kapolda Metro Jaya M. Iriawan, belum juga menemui titik terang pengungkapan kasus ini.
Baca juga:
Kondisi Novel Baswedan 100 Hari Setelah Disiram Air Keras
Koordinator Indonesia Corruption Watch atau ICW, Adnan Topan Husodo mengatakan, “Saya kira memang pergantian Kapolda Metro Jaya merupakan langkah tepat untuk menyegarkan kembali organisasi Polri untuk menyelesaikan berbagai utangnya termasuk penanganan NB (Novel Baswedan),” katanya kepada Tempo, Jumat, 21 Juli 2017.
Adnan mengungkapkan, kasus Novel Baswedan memang seakan tak bergerak sama sekali, tak seperti yang dijanjikan sebelum-sebelumnya. “Padahal dalam kasus serupa yang menimpa orang biasa, polisi bisa cepat menangkap pelakunya,” kata dia.
Baca pula:
101 Hari Penyerangan Novel Baswedan, ICW: PR Kapolda Metro Baru
Dan, terkait kabar bahwa Novel Baswedan pun mengungkapkan keterlibatan jenderal polisi dalam kasusnya, menurut Adan Topan, “Mungkin saja NB sudah dalam posisi sadar bahwa sulit untuk mengandalkan polisi mengungkap pelaku penyiraman air keras kepadanya dan mengkuap orang yang memerintahkan, sehingga ia sebutkan secara terbuka bahwa ada jenderal polisi yang terlibat,” kata dia.
Informasi yang sudah dibuka Novel Baswedan ini pun malah berbuah polemik, pihak kepolisian bahkan terkesan meragukan hal tersebut, meminta Novel tidak berandai-andai. "Jangan berandai-andai, penyidikan tak sampai ke sana," kata Syafruddin di Kampus Universitas Hasanuddin, Makassar, Jumat 16 Juni 2017.
Simak:
Polisi Ungkap Penyerang Novel Baswedan 100 Hari Lagi, Atau...
Pernyataan Novel tersebut disampaikan dalam sesi wawancara dengan time.com, yang dipublikasikan pada Selasa pekan lalu. Novel mengatakan telah menerima informasi adanya keterlibatan seorang jenderal polisi yang terlibat dalam kasus ini. "Awalnya, saya mengira informasi itu salah. Tapi, setelah dua bulan dan kasus itu belum juga selesai, saya mengatakan (kepada pemberi informasi tersebut) sepertinya informasi itu benar," ujar Novel.
Di kesempatan lain, Kapolri Tito Karnavian memastikan akan melakukan tindakan hukum jika benar ada polisi yang terlibat penyerangan terhadap Novel Baswedan. “Tapi, kalau hanya isu, saya selaku pemimpin Polri menyayangkan karena berakibat buruk pada citra institusi kepolisian dan menimbulkan situasi kurang baik antara Polri dan KPK," kata dia, 19 Juni 2017.
S. DIAN ANDRYANTO
Silakan baca:
100 Hari Penyerangan Novel Baswedan, Berikut Catatan Bambang Widjojanto