TEMPO.CO, Jakarta - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menyatakan siap menerima para bekas kader Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), yang organisasinya telah dibubarkan pemerintah, dengan catatan dapat tunduk terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Pancasila.
"PPP tidak bermasalah dan siap menerima kader-kader HTI, sepanjang mereka bisa tunduk pada NKRI dan Pancasila," kata Ketua Umum PPP Muhammad Romahurmuziy seusai penutupan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) II PPP, di Ancol, Jakarta, Jumat, 21 Juli 2017.
Baca juga: Mantan Aktivis HTI Tetap Boleh Berdakwah, Asal...
Romi, sapaan akrab Romahurmuziy, menyatakan bahwa para mantan kader HTI tetap saudara sebangsa dan se-Tanah Air. Dia meminta bekas kader HTI untuk tetap melakukan dakwah amar ma'ruf nahi munkar.
Menurut Romi, dalam berdakwah tidak harus melalui HTI namun juga bisa melalui organisasi kemasyarakatan lain, tak terkecuali berdakwah bersama PPP.
Terkait pembubaran HTI, Romi mengatakan bahwa Indonesia merupakan negara ke-12 yang membubarkan ormas tersebut. Bahkan, kata Romi, di Aceh segala aktivitas organisasi HTI sudah dilarang sejak dua tahun lalu.
Simak pula: Sejumlah Dosen Disebut Simpatisan HTI, UGM: Tunggu Arahan Menteri
Meskipun demikian Romi menekankan bekas kader-kader HTI tetaplah saudara sesama muslim. Oleh karena itu Romi mengajak bekas kader HTI untuk tetap berdakwah amar ma'ruf nahi munkar.
ANTARA